REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Belgia, Ayang Utriza Yakin menuding, ada kekejaman dan diskriminasi yang dilakukan Presiden ke-2 dan ke-6 RI, yaitu Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada para kaia NU. Dia menyebut, ratusan ribu orang NU jadi korban.
Selain itu, Ayang menyebut, ribuan kiai atau ulama juga dibantai oleh Soeharto selama kepemimpinannya. "Saya peneliti, bicara dengan bukti," ujar Ayang dalam kicauan Twitter-nya yang viral, dikutip Republika di Jakarta, Jumat (13/8).
Klaim Ayang tersebut, dilontarkannya di kolom balasan, setelah sebelumnya ia membahas korupsi besar oleh Soeharto dan SBY. Ayang juga meminta, agar anak-anak Soeharto bisa mengembalikan harta yang disebutnya jarahan itu kepara NKRI.
"Soeharto merampok duit rakyat NKRI 35 miliar dolar AS. Terbesar dalam sejarah dunia," kata Ayang menuding. Hanya saja, ia tidak melampirkan bukti dan data terkait pernyataannya tersebut.
Ayang kembali menegaskan, klaim itu bukan berdasarkan tuduhan. Menurut Ayang, pernyataan itu didasarkan kepentingan rakyat yang menjadi korban dua mantan presiden tersebut. "Anda rela duit rakyat NKRI dimaling dan dirampok Soeharto dan SBY?" tanya Ayang.
Mengetahui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, dituding melakukan kekerasan dan korupsi, politikus DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik pun geram. Rachland menyebut, tuduhan tersebut sangat serius.
"Saya akan objektif, saya minta Anda (Ayang) buktikan bahwa SBY korupsi, silahkan buka," jelas Rachland.
Menurut Rachland, pihaknya akan memberikan waktu 2x24 jam untuk memberikan pembuktian. Jika batas waktu habis, pihaknya mengaku akan mengambil langkah hukum.
"Mungkin upaya kami tidak akan ditanggapi sekarang, tapi kami sabar. Buktikan, Anda punya 2x24 jam," jelas Rachland.
Sebelumnya, Ayang juga pernah membuah heboh, lantaran tudingan serampangan kepada pengurus Dompet Dhuafa. Dia menuding, Dompet Dhuafa sebagai organisasi partisan yang berpihak kepada pasangan capres nomor 02, yaitu Prabowo Subianto.
"Dompet Dhuafa: Partisan 02 & penuh dg anggota IM, HTI, PKS, & pembenci NU (cc @AlissaWahid @gusmusgusmu @HabibluthfiYahy @ulil @na_dirs @Gus_Sholah @savicali @sahaL_AS @GPAnsor_Satu),” Wakil Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM-PBNU) KH Dr Ayang Utriza Yakin di akun Twitter-nya @Ayang_Utriza," ujarnya.