REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito menegaskan bahwa kolaborasi penanganan COVID-19 harus dilakukan. Penanganan di hulu harus baik untuk menghindari tertekannya bagian hilir.
"Pengelolaan di hulu harus bagus, supaya sisi hilir tidak tertekan. Kolaborasi ini yang harus dilakukan. Upaya isolasi mandiri, isolasi terpusat, baru perawatan di rumah sakit apabila pasien bergejala sedang hingga berat," ujar Ganip dalam pernyataan resmi diterima di Jakarta, Sabtu (7/8).
Dalam peninjauan pembangunan ruang perawatan intensif atau ICU untuk pasien terpapar virus SARS-CoV2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi Medan, Sumatera Utara, Ganip juga menyampaikan harapannya agar ruangan itu dapat segera beroperasi. Ia menegaskan upaya tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara bagian hulu dan hilir penanganan COVID-19.
Selain penyediaan ruang perawatan pasien COVID-19, RSUD ini juga memiliki fasilitas pelayanan pemeriksaan tes cepat antigen dan tes swab PCR. Tidak hanya itu, Ganip juga mengunjungi gedung karantina dan isolasi terpusat.
Pemerintah Kota Medan mengoperasikan bekas hotel menjadi tempat penanganan pasien COVID-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala. Di tempat isolasi tersebut terdapat 247 kamar serta berbagai fasilitas lain, seperti stok oksigen, obat-obatan, vitamin hingga fasilitas untuk masyarakat dan beroperasi sejak awal Agustus 2021.
Pemerintah Kota Medan juga menggandeng manajemen rumah sakit untuk menugaskan tim medisnya dalam merawat pasien selama menjalani isolasi. Dalam kesempatan itu Ganip, yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk penanganan pasien COVID-19, khususnya di bagian hilir.