Rabu 04 Aug 2021 13:47 WIB

BPIP Berharap Budaya Bisa Jadi Wahana Sosialisasi Pancasila

Wakil Kepala BPIP meminta warisan budaya dikenalkan lewat teknologi digital

 Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono berharap tradisi masyarakat tidak hanya dikagumi sejak masa lampau, tidak hanya menjadi sebuah konsep etnis maupun sebagai wahana pertunjukan saja, melainkan tradisi kedepannya menjadi wahana sosialisasi dan digunakan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.
Foto: BPIP
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono berharap tradisi masyarakat tidak hanya dikagumi sejak masa lampau, tidak hanya menjadi sebuah konsep etnis maupun sebagai wahana pertunjukan saja, melainkan tradisi kedepannya menjadi wahana sosialisasi dan digunakan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono berharap tradisi masyarakat tidak hanya dikagumi sejak masa lampau, tidak hanya menjadi sebuah konsep etnis maupun sebagai wahana pertunjukan saja, melainkan tradisi kedepannya menjadi wahana sosialisasi dan digunakan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.

"Nilai-nilai masa lampau itu bisa mewarisi dengan merawatnya untuk memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara pada hari ini dan kedepan," ucapnya saat membuka acara webinar "Pembinaan Karakter Penerus Bangsa Melalui Pelestarian Tari Merak Sunda", Selasa, (3/8).

Dirinya bahkan menilai dengan tema webinar itu, bisa dijadikan sebagai nilai-nilai tradisional dengan nilai-nilai modern. Bahkan disosialisasikan tidak hanya secara tradisional melainkan secara digital.

“Makna dari Tari Merak tidak hanya disosialisasikan dalam seni pertunjukan secara tradisional saja, tetapi bisa dibawa kepada dunia digital”, ucapnya.

“Karena dalam teori sosial menyikapi tradisi tanpa sikap tradisional, tradisi masyarakat sunda bukan sekedar konsep etnis, tapi tataran sunda secara luas,” tuturnya.

Ia juga berharap dengan banyaknya dan beragamnya tradisi di Indonesia secara terus menerus dilestarikan, termasuk tari merak ini sehingga bangsa kita tidak lupa. Mengingat nilai-nilai budaya global sudah tidak dapat dihindari yang dapat mengakibatkan budaya dan kearifan Indonesia terkikis.  

"Dengan tradisi sebuah bangsa kita tidak pernah terlepas dari nilai-nilai sejarah, budaya, karena di era globalisasi ini kita ‘selalu kagum’ dengan nilai-nilai budaya global," ungkap dia.

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP RI Rima Agistina menyampaikan dalam paparan bahwa semua harus tetap tangguh dan tetap berkarya, senantiasa mendorong anak-anak dalam menempuh pendidikan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan juga mengenalkan kepada anak-anak kita, hal-hal yang diwariskan seperti seni budaya yang ada di masyarakat khususnya di Jawa Barat adalah melalui seni budaya Sunda.

"Pendidikan ini diharapkan meningkatkan tingkat peradaban dengan cara yang kita yakini bersama yaitu dengan nilai-nilai luhur pancasila, yang dapat dimulai dari mengenal budaya bangsa sendiri," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement