Rabu 04 Aug 2021 04:50 WIB

Pemkab Bekasi Ajukan 10 Ribu Dosis Vaksin Booster Nakes

Vaksin tahap ketiga bagi para nakes ini menggunakan vaksin Moderna.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memasukkan vaksin COVID-19 ke dalam lemari pendingin saat tiba di gudang Instalasi Farmasi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021). Pemerintah setempat menerima sebanyak 20.300 dosis vaksin COVID-19 yang terdiri dari 3.300 dosis vaksin COVID-19 Moderna untuk tenaga kesehatan, 1000 dosis Sinopharm dan 1000 dosis Sinovac serta 15.000 dosis AstraZeneca untuk masyarakat umum.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Petugas memasukkan vaksin COVID-19 ke dalam lemari pendingin saat tiba di gudang Instalasi Farmasi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021). Pemerintah setempat menerima sebanyak 20.300 dosis vaksin COVID-19 yang terdiri dari 3.300 dosis vaksin COVID-19 Moderna untuk tenaga kesehatan, 1000 dosis Sinopharm dan 1000 dosis Sinovac serta 15.000 dosis AstraZeneca untuk masyarakat umum.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat segera menggelar vaksinasi tahap ketiga kepada tenaga kesehatan (nakes). Vaksin tahap ketiga bagi para nakes ini menggunakan vaksin Moderna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti menjelaskan, stok vaksin tahap ketiga bagi nakes sudah tiba di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga

"Sudah ada (stok vaksin dosis ketiga untuk nakes) di provinsi (Jawa Barat), akan segera diambil,” kata Enny, Selasa (3/8).

Adapun, Pemkab Bekasi mengajukan 10.867 dosis vaksin sebagai booster bagi para nakes. Jumlah tersebut diajukan sesuai jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bekasi.

Booster vaksinasi diharapkan dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap varian mutasi virus yang ada.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, rencana vaksinasi dosis ketiga ini juga telah disetujui oleh Ketua KCP-PEN Airlangga Hartarto. Ia menegaskan, vaksinasi dosis ketiga ini hanya akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes). Sebab, jumlah capaian vaksinasi saat ini masih belum mencakup seluruh target vaksinasi nasional.

“Vaksinasi ketiga ini hanya kita berikan kepada tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan kita itu yang setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya dan mereka harus kita lindungi mati-matian agar bisa konsentrasi bekerja,” jelas Budi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement