Kamis 29 Jul 2021 14:04 WIB

Disparbud Jabar Beri Pendampingan ke 127 Desa Wisata

Komitmen pendampingan tersebut terus dilakukan meski di tengah pandemi Covid-19

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung memberi makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Gua Dayueh, Desa Tamansari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan kebangkitan pariwisata dimulai dari desa wisata yang banyak dikembangkan masyarakat guna mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Foto: ANTARA/Muhamad Ibnu Chazar
Pengunjung memberi makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Gua Dayueh, Desa Tamansari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan kebangkitan pariwisata dimulai dari desa wisata yang banyak dikembangkan masyarakat guna mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi penyumbang peserta terbanyak dalam event yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) sejak pendaftaran ditutup pada 16 Juli lalu.

Karena itu menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi taufik, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mulai fokus melakukan pendampingan persiapan teknis kepada pengelola 127 Desa Wisata yang berpartisipasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. 

Dedi mengatakan, komitmen tersebut terus dilakukan meski di tengah pandemi Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari analisa pasar terbesar kunjungan wisata lokal berada di Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. "Kami terus mendorong Desa wisata dengan keunikan serta keaslian atraksi wisata alam, budaya, kuliner dan produk ekonomi kreatifnya terus ditingkatkan dari sisi kualitasnya,” ujar Dedi, Kamis (29/7).

Dedi mengatakan, pendampingan yang dilakukan Disparbud Jabar bersama dinas pariwisata di tingkat kabupaten dalam rangka ADWI 2021 menyangkut banyak hal. Di antaranya pemanfaatan digital marketing atau promosi melalui media sosial.

Selain itu, kata dia, dalam hal yang berkaitan dengan penilaan ADWI, yakni pembuatan foto atau video untuk video profil desa wisata, pengelolaan homestay, toilet, standar CHSE, penguatan produk lokal, pengemasan produk dan brandingnya. “Kami optimistis bisa meraih juara dari berbagai kategori dan kelas (rintisan, berkembang dan majut). Anugerah Desa Wisata ini juga sebagai ajang untuk mempromosikan desanya dan memperkuat jejaring desa wisata baik di Jawa Barat dan di tingkat Nasional. Desa yang ikut ADWI juga ada yang berbasis budaya,” papar Dedi.

Menurut Dedi, Disparbud Jabar pun akan membantu membantu persiapannya. "Dari beberapa kategori, kita lakukan bimtek teknis para peserta dengan menggandeng akademisi,” katanya.

Contohnya, kata dia, untuk kategori homestay, toilet dan CHSE, akademisi yang mendampingi dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) akan menjelaskan standar kebersihan dan indikator lain dalam penilauan ADWI 2021. 

Kategori kuliner akan melibatkan komite Ekraf Jabar untuk mendampingi bagaimana pemgemasan, kesehatan, packaging, branding. Bimtek ini pun termasuk dalam pola penyusunan proposal, mengemas foto dan video.

Ratusan desa wisata yang menjadi peserta, kata dia, di antaranya Desa Batulayang dan Desa Tugu Selatan, di Cisarua Bogor, kemudian Desa Cibuntu di Kabupaten Kuningan dan Desa Saung Ciburial di Garut.“Persiapan akan dilakukan dengan maksimal, agar optimisme tetap terjaga sampai nanti pengumuman pemenang pada Desember 2021," katanya.

Hal tersebut, kata dia, diapresiasi Menteri Parekraf Sandiaga Uno saat membuka Workshop dan Bimbingan Teknis Online kepada peserta dari wilayah IV Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Sandiaga Uno berharap dalam ajang ini bisa muncul desa wisata berkelas dunia dari Jawa Barat. Pemerintah daerah diminta untuk terus menggali potensi destinasi yang bisa berdampak pada ekonomi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement