REPUBLIKA.CO.ID, KAMPUNG DUL -- Sekarang ia bekerja serabutan. Apapun yang halal, selama beban yang ia pikul di umur menginjak 60 tahun tetap kuat, akan ia kerjakan demi dapurnya tetap berasap.
Itu cerita Ibu Estuti. Ia adalah salah satu warga yang berhak menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kampung Dul, Kabupaten Bangka Barat. Ia terpaksa berhenti dari pekerjaannya sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, ia bekerja serabutan dan berharap dari pemberian anak-anaknya. Saat ditemui usai menerima bantuan, tampak wajah Estuti berkaca-kaca menuturkan dirinya sangat bersyukur bisa menerima bantuan hari ini.
"Saya sangat bersyukur bisa dapat bantuan ini, karena sekarang ini sangat sulit. Semenjak covid kemaren, ku ndak pacak begawe agik kek orang apalagi sekarang nie lah tua ndak dipake agik (Semenjak covid kemarin, saya tidak bisa bekerja lagi dengan orang apalagi sekarang sudah tua, tidak dipakai lagi). Jadi sekarang agak bekuranglah pendapatan, biasanya ada dikasih anak juga tapi kini bisa-bisa kitalah," kata Ibu Estuti, saat menerima Penyaluran Bantuan Beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bertempat di Kantor Lurah Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Rabu (28/7).
Bantuan tunai senilai Rp 600 ribu serta beras 10 kilogram (kg) ini, menurutnya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari selama sebulan lebih. "Karena kini ya ku cuma tinggal dengan anak bungsuku, jadi cukuplah untuk sebulan lebih. Suami lah ninggal 17 tahun yang lalu, jadi kita cuma makan berdua," tambahnya.
Ia berharap, program bantuan ini masih berlanjut, sehingga meringankan bebannya apalagi selama PPKM dirinya sulit untuk mendapat pekerjaan. "Alhamdulilah mudah-mudahan ke depannya dapat lagi," harapnya seperti dalam siaran pers.
Sama halnya dengan Ibu Estuti, warga bernama Ertina juga serupa. Selama pandemi Covid-19, dirinya berhenti dari pekerjaannya di gudang, sehingga saat ini dia harus membuat makanan ringan, kadang ngasuh anak kecil untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena suaminya juga tidak memiliki pekerjaan.
"Alhamdulillah, biasanya kami harus beli beras 20 kg sebulan. Sekarang, ada bantuan ini, jadi cuma beli 10 kg lagi. Semoga covid ini cepat berlalu," ungkapnya.
Saat memberi bantuan, Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa, bantuan ini disampaikan dalam rangka membantu masyarakat menghadapi PPKM Level III di Bangka Tengah. "Kurangi aktivitas di luar rumah jika memang tidak terpaksa. Ini kami beri bantuan beras dan juga uang tunai. Jangan dibelikan rokok, pakailah untuk kebutuhan pokok," pesannya.
Bantuan yang disampaikan Gubernur Erzaldi secara simbolis berupa beras 10 kg kepada 42 orang yang termasuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai sebesar (BST) Rp 600 ribu, serta beras 10 kg kepada 62 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di Kecamatan Pangkalan Baru.