Kapolres menjelaskan, keputusan mengangkat anak tersebut sebagai anak asuh merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian kemanusiaannya. Namun demikian, Gifari tetap akan tinggal dengan bude-nya.
"Kami bertanggung jawab terhadap anak ini, secara moral dan emosional. Untuk itu, dia nantinya akan kami pantau dan berikan bantuan yang diperlukan, termasuk dalam hal pendidikan," kata Kapolres.
Pihaknya juga akan menjalin komunikasi dengan Dinas Sosial setempat mengenai kondisi Gifari. Kapolres berharap ada pula bantuan bagi anak itu demi kelanjutan kehidupan dan masa depannya.
Sementara itu, penelitian internasional yang dipimpin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan, lebih dari 1,5 juta anak kehilangan orang tua atau wali karena infeksi virus penyebab Covid-19. Para peneliti pun mengingatkan pentingnya program vaksinasi secara cepat di seluruh negara.
"Studi kami menetapkan perkiraan minimum. Tragisnya, jumlah sebenarnya bisa menjadi urutan besarnya lebih tinggi," kata salah satu peneliti dari Imperial College London di Inggris, Juliette Unwin, dikutip dari laman The Sun, Kamis (22/7).
Dalam beberapa bulan ke depan, menurut Unwin, akan lebih banyak lagi anak yang menjadi yatim piatu. Penyebaran varian virus corona dan lambatnya vaksinasi secara global mengancam untuk mempercepat pandemi, bahkan di negara-negara yang sudah sangat terpukul.