Selasa 27 Jul 2021 08:34 WIB

Menkes: 45 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba Agustus

Vaksin yang didatangkan meliputi Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan juga Pfizer.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Indonesia akan kembali mendatangkan 45 juta dosis vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di dalam negeri. Vaksin yang akan tiba tersebut terdiri dari vaksin Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan juga Pfizer.

Sedangkan pada Juli ini, hampir 30 juta dosis vaksin akan tiba di Indonesia. Menkes menyebut, hingga Juni lalu, Indonesia telah menerima 70 juta dosis vaksin dan sebanyak 63 juta dosis di antaranya telah disuntikan kepada masyarakat.

“Sampai sekarang, sampai bulan Juli akan datang sekitar 8 juta vaksin Sinovac dan 4 juta vaksin AstraZeneca. Jadi 12 juta akan datang mulai tanggal 25-31. Itu nanti akan kita kirimkan,” jelas Menkes saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Menkes pun mengakui, lambatnya laju vaksinasi saat ini karena jumlah pasokan vaksin yang tersedia juga terbatas. Setelah vaksin-vaksin tersebut tiba di Indonesia, ia berjanji akan segera mendistribusikannya ke berbagai daerah. Karena itu, Menkes meminta masyarakat untuk bersabar mendapatkan vaksin Covid-19 di masing-masing daerahnya.

“Kalau ditanya kenapa tidak bisa lebih cepat lagi? Karena memang jumlah vaksinnya cuma segitu. Kita di bulan Juli ini akan datang hampir 30 juta dosis dan insya Allah Agustus 45 juta dosis. Tapi angka ini setiap hari berubah,” ujarnya.

Budi menambahkan, hingga saat ini 44,9 juta rakyat Indonesia telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama dan 18,3 juta masyarakat mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Pelaksanaan vaksinasi akan diprioritaskan kepada provinsi-provinsi yang mengalami lonjakan kasus aktif seperti di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Surabaya, Jawa Timur, dan Bali.

“Provinsi-provinsi itu otomatis akan mendapatkan prioritas,” tambah Menkes.

Selain itu, prioritas vaksinasi juga akan diberikan kepada orang-orang dengan risiko tinggi, yakni orang lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit komorbid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement