Senin 26 Jul 2021 09:56 WIB

Stok Vaksin di Indonesia Terbatas dan tak Merata

Menurut Kemenkes, kebutuhan vaksin 426 juta dosis, dan baru tersedia 130 juta dosis.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, keterbatasan stok dan teknis produksi di dalam negeri, menjadi kendala proses distribusi vaksin yang tidak merata menuju sejumlah daerah.

"Permasalahan sebenarnya adalah karena memang vaksinnya belum datang semua. Kita butuh vaksin 426 juta dosis. Yang kita terima sampai saat ini 130 juta dosis," kata Nadia dalam siaran pers di Jakarta, Senin (26/7) pagi WIB.

Menurut Nadia, dari total 130 juta dosis vaksin yang tersedia di Indonesia, sebanyak 68 juta dosis sudah didistribusikan ke seluruh daerah. Sebanyak 50 persen dosis vaksin Covid-19 didistribusikan ke tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Pasalnya, angka kasus di dua pulau tersebut relatif cukup tinggi. Sisanya, disebar ke 27 provinsi di luar Jawa dan Bali. "Otomatis pembagiannya akan berbeda-beda. Memang jumlah vaksin yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan kita, karena vaksin datangnya bertahap," kata Nadia.

Di samping itu, kata Nadia, jumlah vaksin yang didistribusikan menuju fasilitas pelayanan kesehatan di daerah juga disesuaikan dengan perhitungan seperti laporan stok vaksin hingga kecepatan laju penyuntikan. Berdasarkan data Kemenkes, sudah 61 juta penduduk yang sudah menerima vaksin.

"Dari 68 juta dosis vaksin yang terdistribusi itu pasti ada sisa, mungkin sekitar 5 persenan," katanya. Nadia melanjutkan, Bio Farma masih menyimpan sekitar 65 juta juta dosis vaksin, sebanyak 30 juta di antaranya berbentuk bahan baku yang sedang dalam proses produksi hingga empat pekan ke depan.

Nadia mengatakan, Indonesia dijadwalkan menerima vaksin dari Sinovac dan AstraZeneca setiap bulan. Pada Agustus 2021, Indonesia dijadwalkan menerima tambahan 15 juta dosis vaksin Sinovac.

"Kita berharap nanti dari Covax Facility dapat 7 jutaan. Kemudian yang kita beli sendiri dari AstraZeneca ada juga. Itu perkiraannya sekitar 3 juta," ujar Nadia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement