Kamis 22 Jul 2021 19:08 WIB

Pengabdian Senyap tak Berhenti Para Penjemput Jenazah 

Petugas penjemput jenazah isoman Covid-19 bekerja tanpa henti bergantian.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas penjemput jenazah isoman Covid-19 bekerja tanpa henti bergantian. Ilustrasi petugas jenazah Covid-19
Foto:

Dinukil dari data Satgas Covid-19 Kota Bekasi, eskalasi peningkatan angka kematian isolasi mandiri di wilayah tersebut naik pada pekan pertama dan kedua Juli 2021. Setidaknya, hal itu tergambar pada grafik jumlah warga yang terlayani oleh ambulans jenazah isoman. 

Pada 6 Juli 2021, jumlah jenazah yang meninggal saat isoman mencapai 27 orang. Meski sempat turun secara fluktuatif, namun angka itu naik lagi pada 12 Juli 2021.  

Angka ini tentunya belum kumulatif secara keseluruhan yang mana dalam satu hari sempat ada 127 pemakaman dengan protokol Covid-19 di TPU Padurenan, Kota Bekasi. 

“Itu adalah hari-hari yang luar biasa buat kami, karena ambulans ga berhenti-henti di jalan terus,” tuturnya. 

Ambulans yang beroperasi ada tujuh unit dengan jumlah relawan sebanyak 45 orang. Adapun, prosedur penjemputan jenazah isoman, adalah menghubungi call center lebih dulu.  

Keluarga dari jenazah harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti KTP Kota Bekasi, Kartu Keluarga, surat hasil swab antigen/PCR, surat kematian dari puskesmas, dan juga persetujuan dari keluarga bersedia dimakamkan dengan protokol Covid-19. 

Akan tetapi, Rinto mengaku dinamis saja pada hal-hal yang tak dapat dikendalikan di lapangan. “Misal ada yang meninggalnya tengah malam, ga mungkin kan kita harus tunggu dia bikin surat kematian di puskesmas dulu. Jadi ya kita tetap makamkan sesegera mungkin. Suratnya bisa menyusul,” ujar dia. 

Dengan tingginya beban kerja dan juga kondisi yang ada di lapangan ini, membuat Rinto berharap banyak kepada masyarakat. Setidaknya, masyarakat harus paham untuk tidak menciptakan risiko-risiko yang membahayakan keselamatan diri di tengah pandemi ini. 

"Saya cuma mau bilang, kita yang tahu bagaimana kondisi riil yang terjadi sekarang, kematian itu nyata. Covid ini memang benar-benar ada," tutur dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement