REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Setelah mengalami kerusakan akibat terdampak proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi, perbaikan pipa transmisi air baku 1.000 milimeter milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng dipastikan sudah selesai Selasa (20/7). Namun, diperkirakan normalisasi akan berjalan selama satu hingga dua hari ke depan.
“Ya, kami rencanakan sore ini bisa finishing dan besok akan digarap ke daerah kecil pengaliran airnya, saat ini pipa besar sudah mengalir. Prediksi kami satu sampai dua hari ke depan normal,” kata Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan.
Lebih lanjut, Rino menjelaskan, direncanakan perbaikan akan selesai Selasa (20/7) dini hari, namun perbaikan tertunda karena hujan deras dan ada beberapa bagian pipa yang harus dipotong.
“Semua sudah kami siapkan dalam hal perbaikan, tapi namanya rencana pasti ada kendala. Dalam rencana Selasa (20/7) pukul 00.00 WIB selesai, tetapi mundur sampai pukul 05.00 WIB. Lalu pukul 07.00 WIB air sudah bisa dialirkan ke WTP Dekeng. Sudah mengalir 1.200 liter per detik,” jelasnya.
Dengan rusaknya pipa transmisi air baku 1.000 mm, sambung Rino, pengaliran air di Kota Bogor terpantau lumpuh sejak Ahad (18/7) siang. Tercatat, ada 70 ribu pelanggan yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Bogor terdampak dan mengalami kesulitan pasokan air bersih.
Oleh karena itu, lanjutnya, Perumda Tirta Pakuan telah mengerahkan 27 mobil tangki berisi air bersih. Dengan kapasitas masing-masing 4 meter kubik hingga 5 meter kubik air. Namun, bantuan puluhan tangki air tersebut tentu belum bisa melayani semua permintaan masyarakat.
Dia menambahkan, ke depannya ada 400 meter pipa yang rawan terdampak proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi. Untuk antisipasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana untuk dilakukan penguatan. Total sekitar 1,6 kilometer pipa Perumda Tirta Pakuan yang bersinggungan atau kritis dengan proyek jalur ganda.
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Chris Dale (35 tahun) mengaku air bersih di daerahnya belum mengalir deras hingga Selasa pagi. Sehingga, dia berencana membawa kedua putrinya yang masih balita ke rumah orang tuanya di Kabupaten Bogor untuk mendapatkan air bersih.
“Mau bawa anak-anak ke rumah ortu. Di sini habis pisan (banget). Lumayan ribet kalau ada anak-anak, tapi air habis mah,” pungkasnya.