Senin 27 Dec 2021 17:56 WIB

Jalan Rusak Terdampak Jalur Ganda Bogor-Sukabumi Diperbaiki

Ditjen Perkeretaapian akan berdiskusi dengan pemilik truk terkait jalan rusak.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat Erni Basri, Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa, dan Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian Harno Trimadi, diwawancara usai pemaparan program padat karya di lokasi proyek double track Bogor-Sukabumi, Senin (27/12).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat Erni Basri, Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa, dan Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian Harno Trimadi, diwawancara usai pemaparan program padat karya di lokasi proyek double track Bogor-Sukabumi, Senin (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sejumlah akses warga di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengalami kerusakan akibat terdampak pembangunan proyek double track atau jalur ganda Bogor-Sukabumi. Saat ini, akses jalan yang rusak mulai mendapatkan penanganan dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Barat.

Camat Bogor Selatan Hidayatulloh, mengatakan sebagian jalan rusak terdampak rel ganda sudah mendapatkan penanganan dengan penambalan sementara, khususnya di Jalan Raya Cipaku.

Baca Juga

“Sudah melakukan upaya mediasi dalam rangka mengakselerasi percepatan perbaikan jalan. Sebagaimana surat yang kami layangkan di tanggal 22 Oktober saat itu,” kata Hidayatulloh ketika ditemui di Stasiun Batutulis, Senin (27/12).

Hidayatulloh mengatakan, tak hanya kecamatan yang mendorong agar BTP Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Barat, mempercepat perbaikan jalan. Namun juga termasuk lurah, Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), dan Lembaga Pemasyarakatan Masyarakat (LPM) wilayah setempat membantu melakukan komunikasi.

“Secara tertulis mereka berkomitmen perbaikan secara temporer (sementara) maupun paska penyelesaian pekerjaan (jalur ganda),” ujarnya.

Terkait keluhan warga, Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian, Harno Trimadi, mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terkait jalan yang rusak.

“Apakah memang disebabkan konstruksinya atau karena truknya. Kalau truknya kami akan berdiskusi dengan pemilik truk,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement