Rabu 16 Mar 2022 17:40 WIB

Pemkot Bogor Desak JPO Dibangun untuk Warga Terdampak Jalur Ganda

Pemkot Depok desak BTP Jabar untuk membangun JPO untuk warga terdampak jalur ganda.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan melintas dibawah pembangunan jalur ganda (double track) kereta api Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Progres pembangunan proyek strategis nasional tersebut sudah mencapai 90 persen dan ditargetkan akan diuji coba kelaikan jalur ganda dan beban mulai dari Stasiun Paledang, Bogor, sampai Stasiun Cicurug, Sukabumi, pada Maret 2022.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah kendaraan melintas dibawah pembangunan jalur ganda (double track) kereta api Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Progres pembangunan proyek strategis nasional tersebut sudah mencapai 90 persen dan ditargetkan akan diuji coba kelaikan jalur ganda dan beban mulai dari Stasiun Paledang, Bogor, sampai Stasiun Cicurug, Sukabumi, pada Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Warga pada tiga kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor meminta untuk dibangunkan jembatan penyebrangan orang (JPO), lantaran wilayahnya terdampak proyek double track atau jalur ganda. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera menyurati pelaksana proyek melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, menyebutkan tiga kelurahan yang membutuhkan JPO yakni Kelurahan Cipaku, Genteng, dan Batutulis. Akses warga di tiga kelurahan tersebut terkena pembebasan lahan untuk rel jalur ganda.

Baca Juga

“Wilayah yang terdampak double track jadi mereka membutuhkan JPO. Ada di Cipaku, Genteng, dan Batutulis di empat titik,” kata Chusnul kepada Republika, Rabu (16/3/2022).

Chusnul mengatakan, jika tidak dibangun JPO maka warga di tiga kelurahan tersebut akan mengalami kesulitan perpindahan. Ditambah aktivitas kereta yang diperkirakan akan padat.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengaku akan menyurati pihak terkait untuk pembangunan JPO sesuai dengan permintaan warga. Bersamaan dengan permintaan untuk perbaikan Jalan RE Soemantadireja hingga Jalan Raya Cipaku, yang rusak sepanjang sekitar 2 kilometer lebih.

“Jadi surat kami bukan hanya untuk memperbaiki jalan, tapi beberapa opsi JPO untuk akses warga. Jadi ada tiga JPO, kita akseleraiskan juga,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement