Senin 19 Jul 2021 23:53 WIB

Gelar Vaksinasi, BIN Target 12 Ribu Anak-anak

Vaksinasi bagi pelajar dilakukan menyusul penularan Covid-19 yang cenderung naik.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pelajar SMP berfoto usai mengikuti vaksinasi COVID-19 massal yang diselenggarakan Badan Intelijen Negara (BIN) di Sekolah Kesatuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Presiden Joko Widodo mendorong agar program vaksinasi remaja usia 12 hingga 17 tahun untuk dipercepat terutama bagi para pelajar SMP dan SMA sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan terhindar dari penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Seorang pelajar SMP berfoto usai mengikuti vaksinasi COVID-19 massal yang diselenggarakan Badan Intelijen Negara (BIN) di Sekolah Kesatuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Presiden Joko Widodo mendorong agar program vaksinasi remaja usia 12 hingga 17 tahun untuk dipercepat terutama bagi para pelajar SMP dan SMA sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan terhindar dari penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA di Sekolah Kesatuan Pelajar, Bogor, Jawa Barat. Vaksinasi bagi pelajar dilakukan menyusul penularan Covid-19 yang cenderung naik saat ini.

"Untuk itu, BIN ditugaskan oleh bapak Presiden bagi pelajar SMP-SMA untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dan penopang keluarga," kata Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dalam keterangan, Senin (19/7).

Baca Juga

Adapun dosis vaksin yang disuntikan adalah Sinovac. Budi Gunawan mengatakan, target vaksinasi per provinsi adalah 2.000 dosis vaksin sehingga total di enam provinsi yaitu 12 ribu. Budi mengatakan, penularan di kalangan pelajar cenderung naik dimana satu di antara sembilan kasus positif adalah anak-anak. Dia mengatakan, perbandingan kasus aktif yang ada di Indonesia yaitu sembilan persen dari seluruh total kasus.

Budi mengatakan, anak-anak khususnya pelajar rentan tertular dan menjadi penular untuk klaster keluarga. Dia mengungkapkan, data menyebutkan bahwa ada 250 ribu anak yang tertular dari 2,9 juta kasus positif Covid-19. "Anak menjadi salah satu spreader (penular) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif baru di Indonesia," katanya.

Dia berharap program vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA yang digelar BIN ini dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Disaat yang bersamaan juga mampu mengurangi resiko angka kematian karena Covid-19 di Nusantara.

Vaksinasi pelajar SMP dan SMA ini digelar serentak di enam Provinsi yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Riau, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Selain itu, para pelajar juga mendapatkan paket vitamin untuk menunjang imun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement