REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA di Sekolah Kesatuan Pelajar, Bogor, Jawa Barat. Vaksinasi bagi pelajar dilakukan menyusul penularan Covid-19 yang cenderung naik saat ini.
"Untuk itu, BIN ditugaskan oleh bapak Presiden bagi pelajar SMP-SMA untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dan penopang keluarga," kata Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dalam keterangan, Senin (19/7).
Adapun dosis vaksin yang disuntikan adalah Sinovac. Budi Gunawan mengatakan, target vaksinasi per provinsi adalah 2.000 dosis vaksin sehingga total di enam provinsi yaitu 12 ribu. Budi mengatakan, penularan di kalangan pelajar cenderung naik dimana satu di antara sembilan kasus positif adalah anak-anak. Dia mengatakan, perbandingan kasus aktif yang ada di Indonesia yaitu sembilan persen dari seluruh total kasus.
Budi mengatakan, anak-anak khususnya pelajar rentan tertular dan menjadi penular untuk klaster keluarga. Dia mengungkapkan, data menyebutkan bahwa ada 250 ribu anak yang tertular dari 2,9 juta kasus positif Covid-19. "Anak menjadi salah satu spreader (penular) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif baru di Indonesia," katanya.
Dia berharap program vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA yang digelar BIN ini dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Disaat yang bersamaan juga mampu mengurangi resiko angka kematian karena Covid-19 di Nusantara.
Vaksinasi pelajar SMP dan SMA ini digelar serentak di enam Provinsi yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Riau, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Selain itu, para pelajar juga mendapatkan paket vitamin untuk menunjang imun.