Senin 19 Jul 2021 20:37 WIB

Pelajar di Tangerang Mulai Divaksinasi

Vaksinasi tersebut dilakukan dalam program gebyar vaksinasi

Petugas kesehatan dari Badan Intelijen Negara (BIN) menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pelajar di Sekolah Al Azhar BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/7/2021). Vaksinasi yang diselenggarakan oleh BIN dan Pemkot Tangerang Selatan ini merupakan program percepatan vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Petugas kesehatan dari Badan Intelijen Negara (BIN) menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pelajar di Sekolah Al Azhar BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/7/2021). Vaksinasi yang diselenggarakan oleh BIN dan Pemkot Tangerang Selatan ini merupakan program percepatan vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang berusia 12 sampai 17 tahun di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mulai menjalani vaksinasi Covid-19 pada Senin (19/7). 

Vaksinasi dilakukan dalam program gebyar vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah kabupaten di SMPN 2 Tigaraksa. Sebanyak 160 pelajar di wilayah Kabupaten Tangerang mendapat suntikan vaksin Covid-19 dalam pelayanan vaksinasi di SMPN 2 Tigaraksa, termasuk di antaranya Sifa Rizki."Tahunya dari grup kelas, ada pengumuman untuk ikut vaksin di sekolah dan saya langsung daftar," kata pelajar sekolah menengah pertama (SMP) tersebut.

"Mudah-mudahan setelah di vaksin bisa segera masuk sekolah. Karena sekarang sudah (hampir) dua tahun tidak sekolah tatap muka," ia menambahkan.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memantau pelaksanaan program gebyar vaksinasi pada pelajar SMP dan sekolah menengah atas (SMA). Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi pelajar berjalan baik dan alur pelayanannya sudah sesuai dengan standar.

"Kami menargetkan 100 ribu dosis vaksinasi untuk usia 12 tahun hingga 17 tahun ke atas di Kabupaten Tangerang," katanya."Sekarang untuk target vaksinasi pelajar ini sebanyak 214 ribu orang, baik SMP maupun SMA," kata dia.

Ia mengemukakan, selama ini penyelenggaraan pelayanan vaksinasi kadang terkendala keterbatasan ketersediaan stok vaksin. Bupati berharap Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Kementerian Kesehatan segera mengirim lebih banyak pasokan vaksin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement