REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker maupun menjaga jarak masih rendah di sejumlah daerah. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, sebanyak 26 persen kelurahan atau desa di seluruh Indonesia tercatat masih memiliki tingkat kepatuhan memakai masker yang rendah.
Sedangkan sebanyak 28 persen kelurahan atau desa memiliki tingkat kepatuhan menjaga jarak yang masih rendah.
“Data sepekan terakhir ini menunjukan sekitar 26 persen kelurahan atau desa di Indonesia masih rendah kepatuhannya dalam memakai masker. Dan sekitar 28 persen kelurahan atau desa rendah kepatuhannya dalam menjaga jarak,” kata Wiku saat konferensi pers pada Sabtu (17/7) malam.
Wiku mengatakan, tingginya laju penularan di masyarakat saat ini diakibatkan karena semakin banyaknya kluster keluarga yang terpapar Covid-19. Fenomena ini menggambarkan bahwa protokol kesehatan belum sepenuhnya diterapkan oleh masyarakat hingga ke sektor yang paling kecil.
“Hal ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa di tempat yang kita anggap paling aman pun ternyata penularan masih tetap ada,” tambah dia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan, saat ini penularan virus corona banyak terjadi di dalam keluarga. Karena itu, ia menilai kunci dari penanganan pandemi di kluster keluarga ini yakni dengan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker.
“Menurut saya, kuncinya justru karena kluster keluarga, kuncinya justru urusan memakai masker. Kedisiplinan protokol kesehatan, pakai masker terutama,” kata Jokowi saat memimpin ratas evaluasi PPKM Darurat yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu (17/7).