REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebuah gudang penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di Jalan RE Martadinata, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung terbakar, Kamis (15/7). Api dari gudang BBM menjalar ke berbagai kios dan rumah penduduk.
Warga setempat tak dapat menguasai besarnya kobaran api dari gudang BBM tersebut dengan melakukan penyiraman. Sedangkan api terus menjalar di jalan-jalan sekitar kios dan rumah penduduk.
Kepulan asap yang meninggi menambah besar kobaran api. BPBD Kota Bandar Lampung menerjunkan 11 armada pemadam kebakaran dengan puluhan petugas di lokasi kejadian.
Warga dari Kota Bandar Lampung dan Hanura, Pesawaran menyaksikan kobaran api yang menjalar di jalan-jalan. Area di depan destinasi pantai Duta Wisata, Lempasing, tersebut menjadi tontonan orang.
Menurut Kepala BPBD Bandar Lampung Sutarno, belasan armada pemadam kebakaran dan puluhan petugas diterjunkan untuk memadamkan api sejak pukul 10.15 WIB. “Api dapat dikuasai setelah petugas berjuang dua jam lebih,” katanya.
Petugas di lapangan tidak dapat memadamkan api hanya dengan air murni. Lantaran api berasal dari BBM jenis solar, petugas mencampur air pada armada pemadaman kebakaran tersebut dengan busa.
Dari keterangan BPBD Bandar Lampung, kebakaran di gudang BBM jenis solar tersebut belum diketahui adanya korban jiwa, atau korban luka. Petugas masih melakukan pengevakuasian tempat kejadian perkara.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut menceritakan, api berasal dari gudang BBM jenis solar, yang terdapat sejumlah drum berisi solar. Aktivitas gudang solar tersebut sehari-hari menyebabkan banyak sisa solar yang bersisa di siring, selokan, dan di jalan-jalan.
“Api menjalar kemana-mana, di jalan di siring, ada apinya semua. Sedangkan gudangnya sudah terbakar asapnya menghitam,” kata Rudi, warga setempat.
Setelah api sempat dikuasai, terdapat lebih dari tujuh rumah terbakar, dan beberapa kios di sekitar gudang BBM tersebut, juga warung makan. Sampai pemeriksaan petugas, tidak ada korban jiwa, dan korban luka-luka. Penyebab kebakaran gudang BBM belum diketahui.