Ahad 11 Jul 2021 16:25 WIB

Anak dan Ibu Hamil Harus Dilindungi dari Ancaman Bahan Kimia

Ariest mengatakan terhadap ancaman bahaya zat kimia BPA masyarakat harus di edukasi

 Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait bermain dengan anak-anak saat kunjungan di Pondok Pesantren Yatim Piatu Dhuafa Bayi Terlantar Millinium Roudlotul Jannah, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (3/8).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait bermain dengan anak-anak saat kunjungan di Pondok Pesantren Yatim Piatu Dhuafa Bayi Terlantar Millinium Roudlotul Jannah, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait hingga kini tetap memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan bayi, balita dan janin yang terdapat pada ibu hamil.

Arist berharap bayi, balita dan janin pada ibu hamil, yang merupakan generasi penerus bangsa Indonesia, dapat tumbuh kembang dengan sehat dan cerdas. Itu sebabnya, terkait dengan bahaya Bisphenol A yang terdapat pada kemasan plastik maupun alat peraga, segala hal yang bersentuhan langsung dengan bayi dan balita harus diberi pelabelan.

"Berkaitan dengan BPA (Bisphenol A) Komnas Perlindungan Anak, dengan hormat meminta kepada Badan POM agar jelas (mencantumkan) pelabelan yang menyangkut bahan (kemasan plastik) yang mengandung BPA," kata Arist dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (11/7).

Ariest mengatakan terhadap ancaman bahaya zat kimia BPA itu masyarakat harus di edukasi. Selain itu BPOM untuk bersikap transparan untuk memberikan informasi.

"Terutama terhadap adanya kandungan berbahaya yang harus dicermati dan dihindari oleh bayi, balita dan ibu hamil dalam kemasan plastik yang mengandung BPA" ujarnya.

Sebelumya, Arist bicara secara tegas bahwa bahaya BPA yang ditimbulkannya pun tidak sederhana. Bisa mengakibatkan kanker, dan gangguan otak.

"Bayi, balita dan janin adalah kelompok usia yang rentan terhadap paparan BPA. Tidak ada batas toleransi untuk mereka, benar benar harus bebas BPA atau zero toleransi BPA," pintanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement