REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada beberapa faktor di balik kasus-kasus warga positif Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Salah satu di antaranya ialah penuhnya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
"Utamanya karena kondisi kritis yang sangat cepat terjadi pada pasien Covid-19," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (9/7).
Nadia menjelaskan, banyak orang yang positif Covid-19 tidak bisa mendapatkan perawatan di fasyankes dikarenakan penuh. Warga harus mengantre panjang dan akhirnya memilih untuk menjalani isolasi dan melakukan perawatan sendiri di rumah.
Untuk mengatasi masalah ini, Nadia mengatakan, layanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) melalui satuan tugas telah ditugaskan memonitor pasien isoman. Warga positif Covid-19 juga akan mendapatkan obat.
Selain itu, kini ada layanan kesehatan digital telemedicine, meski baru DKI Jakarta yang menerapkannya. Nadia mengatakan, layanan ini secara bertahap akan diterapkan di wilayah lainnya.
Jawa Barat (Jabar), misalnya, juga sudah memiliki layanan telemedicine dan mengelolanya. Upaya berikutnya adalah memperkuat koordinasi dengan satgas RT/RW untuk koordinasi dengan puskesmas dalam memantau warga yang isoman.