Jumat 09 Jul 2021 08:02 WIB

Kemenkes Ungkap Penyebab Banyaknya Pasien Isoman Wafat

Ada beberapa faktor di balik banyaknya pasien isoman meninggal di rumah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Warga memberikan paket makanan untuk tetangganya yang sedang menjalani isolasi mandiri Covid-19 di rumahnya di Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/7). Banyak orang yang positif Covid-19 tidak bisa mendapatkan perawatan di fasyankes dikarenakan penuh.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga memberikan paket makanan untuk tetangganya yang sedang menjalani isolasi mandiri Covid-19 di rumahnya di Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/7). Banyak orang yang positif Covid-19 tidak bisa mendapatkan perawatan di fasyankes dikarenakan penuh.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada beberapa faktor di balik kasus-kasus warga positif Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Salah satu di antaranya ialah penuhnya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Utamanya karena kondisi kritis yang sangat cepat terjadi pada pasien Covid-19," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (9/7).

Baca Juga

Nadia menjelaskan, banyak orang yang positif Covid-19 tidak bisa mendapatkan perawatan di fasyankes dikarenakan penuh. Warga harus mengantre panjang dan akhirnya memilih untuk menjalani isolasi dan melakukan perawatan sendiri di rumah.

Untuk mengatasi masalah ini, Nadia mengatakan, layanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) melalui satuan tugas telah ditugaskan memonitor pasien isoman. Warga positif Covid-19 juga akan mendapatkan obat.

Selain itu, kini ada layanan kesehatan digital telemedicine, meski baru DKI Jakarta yang menerapkannya. Nadia mengatakan, layanan ini secara bertahap akan diterapkan di wilayah lainnya.

Jawa Barat (Jabar), misalnya, juga sudah memiliki layanan telemedicine dan mengelolanya. Upaya berikutnya adalah memperkuat koordinasi dengan satgas RT/RW untuk koordinasi dengan puskesmas dalam memantau warga yang isoman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement