Sabtu 03 Jul 2021 01:50 WIB

'Tindak Tegas Penjual Naikkan Harga Oksigen tidak Wajar'

Ketersediaan oksigen menjadi hal penting saat pandemi sedang di puncak.

Pedagang menyiapkan tabung oksigen pesanan warga di agen penjualan oksigen di Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (1/7/2021). Menurut pedagang, penjualan dan isi ulang tabung oksigen saat pandemi COVID-19 meningkat hingga 200 persen sejalan dengan tingginya penambahan kasus COVID-19.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Pedagang menyiapkan tabung oksigen pesanan warga di agen penjualan oksigen di Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (1/7/2021). Menurut pedagang, penjualan dan isi ulang tabung oksigen saat pandemi COVID-19 meningkat hingga 200 persen sejalan dengan tingginya penambahan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kabareskrim tidak segan-segan mengambil tindakan hukum tegas kepada siapa pun yang menaikkan harga oksigen secara tidak wajar. Terutama demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Herman Hery berharap Polri turut memberi perhatian pada upaya menjamin ketersediaan kebutuhan medis seperti suplai oksigen untuk rumah sakit hingga obat-obatan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19. "Saat ini, selain peningkatan penyebaran Covid-19, satu hal yang menjadi keprihatinan bersama adalah soal ketersediaan oksigen di rumah sakit untuk perawatan penderita Covid-19," kata Herman Hery dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/7).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pemerintah sudah memutuskan bahwa 90 persen produksi oksigen nasional akan diperuntukkan bagi kebutuhan medis dan Polri mesti memastikan hal tersebut. Menurut dia, jangan sampai kondisi pandemi yang memburuk seperti sekarang menjadi "lahan" untuk memperkaya diri mafia yang menimbun obat-obatan hingga terjadi lonjakan harga yang tidak terjangkaumasyarakat.

"Demikian juga dengan obat-obatan, seperti Ivermectin, yang tengah diuji klinis BPOM sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19. Belakangan terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kelangkaan dan lonjakan harga obat tersebut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement