REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jumlah kasus Covid-19 di Kota Tangerang, Banten masih terus mengalami peningkatan. Hal itu menyebabkan kondisi fasilitas kesehatan yang menangani pasien Covid-19 berangsur penuh.
Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah menganggap, kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan peningkatan kasus Covid.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tangerang, per Jumat (25/6) siang, jumlah kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang bertambah 98 orang menjadi 10.763 orang positif Covid-19. Adapun, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 77 orang menjadi 10.014 orang.
Sementara itu, jumlah yang dirawat meningkat 17 orang menjadi 550 kasus dan angka kematian bertambah empat kasus menjadi 199 orang. Pemkot Tangerang terus mengupayakan program vaksinasi setiap harinya guna menekan penyebaran Covid-19.
Arief menargetkan pelaksanaan vaksinasi bisa berlangsung optimal. Cakupan vaksinasi per hari masih coba untuk terus ditingkatkan. "Untuk vaksinasi targetnya 15 ribu per hari, tapi kita coba maksimalkan sampai 20 ribu per hari,” kata Arief di Kota Tangerang, Jumat (25/6).
Selain vaksinasi, Arief juga memberlakukan sejumlah kebijakan pembatasan untuk menekan penularan Covid-19. Pemkot Tangerang menerapkan micro lockdown di sejumlah wilayah rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) yang dinyatakan masuk zona merah.
Oleh sebab itu, Arief menyebut Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang ada di RT dan RW menjadi kunci penanganan pandemi Covid-19. Peran Satgas Covid-19 yang sedemikian sentral membutuhkan kerja sama masyarakat. Sehingga Arief mengajak masyarakat turut berperan serta menekan pandemi.
Dia menyebut, masyarakat saat ini, harus menjadi garda terdepan dengan terlibat aktif dalam penanggulangan pandemi. Paling tidak, sambung dia, masyarakat diharapkan mematuhi aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Partisipasi dan kerja sama masyarakat menjadi satu keharusan juga disebabkan karena saat ini petugas kesehatan yang ada sangat terbatas. Arief menyampaikan, tenaga kesehatan di beberapa fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas di Kota Tangerang kini kewalahan akibat meningkatnya jumlah pasien.
“Bahkan di beberapa rumah sakit dan puskesmas banyak pasien yang mengantre karena fasilitas di IGD (Instalasi Gawat Darurat) sudah penuh," kata Arief.