REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok oksigen yang disiapkan oleh distributor oksigen diharapkan bisa diprioritaskan untuk penyediaan di fasilitas kesehatan (faskes) dari yang sebelumnya didominasi untuk kebutuhan industri. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris IDI Jawa Tengah, dokter Sigid Kirana, Jumat (25/6).
"Rabu kemarin, kami bersama GM (General Manager) PT Samator (Perusahaan Produksi Gas di Jawa Tengah) membahas kondisi stok oksigen. Beliau mengungkapkan dari 100 persen produksinya, hanya 10 persen yang didistribusikan kepada faskes sementara sisanya untuk industri. Akan lebih baik jika saat ini untuk faskes seperti rumah sakit bisa diprioritaskan," kata dokter Sigid menjelaskan hasil pertemuannya dengan distributor oksigen di Jawa Tengah.
Saat ini kondisi kebutuhan oksigen baik yang berbentuk cairan atau liquid maupun yang berbentuk tabung sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19 di kawasan Jawa Tengah yang tengah mengalami lonjakan. Bahkan beberapa waktu lalu, pengiriman oksigen ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sempat terhambat atau pun seperti kondisi di Kota Kudus yang mengalami penipisan oksigen.
"Kita ini selalu deg-deg ser tiap tinggal sisa 1-2 bar untuk oksigen liquid -nya. Kadang kita kehabisan akhirnya diganti pakai yang tabung jadi tabungnya dekat dengan pasien-pasien. Ini kemudian menjadi masalah lagi ketika tabung-tabungnya terjadi keterbatasan dalam pengisiannya," kata Ketua IDI Kota Kudus, dokter Ahmad Ipul, menceritakan kisah menipisnya suplai oksigen yang dialami di Kota Kudus beberapa waktu lalu.
Sebenarnya PT Samator pun telah mencoba mempercepat proses distribusi pasokan oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Jawa Tengah misalnya dengan menyiapkan 14 unit truk pengangkut untuk membawa oksigen salah satu ke wilayah Kendal. Namun langkah itu saja tidak cukup mengingat kondisi lonjakan Covid-19 masih terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan pasokan oksigen dari industri untuk sementara bisa digeser dulu agar memastikan oksigen bisa digunakan untuk penanganan Covid-19 yang lebih baik.
Saat ini, lonjakan kasus tidak hanya terjadi DKI Jakarta dan Jawa Barat tapi juga di beberapa daerah lainnya seperti di Yogyakarta dan Semarang. Di Semarang rumah sakit yang tadinya dapat menampung penanganan pasien di fasilitas bangunannya seperti RSUP Kariadi saat ini mulai mendirikan tenda darurat untuk penanganan pasien Covid-19.