REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moch Idris Saputra (18 tahun) nekat ikut menegur belasan orang yang sedang pesta minuman keras di sebuah indekos dekat masjid di Taman Sari, Jakarta Barat, kemarin. Para pemabuk itu ternyata tak terima dan menembak remaua tersebut menggunakan senjata api.
Kanit Reskrim Polsek Metro Taman Sari AKP Lalu Mesti Ali, mengatakan, Idris mendapat dua luka tembak di lengan dan satu di ketiak kiri. Idris kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
"Tadi siang jam 2 dioperasi pengangkatan proyektil (peluru) dari badan korban," kata Ali kepada wartawan, Selasa (22/6) malam.
Berdasarkan analisis awal, kata Ali, hanya ada satu peluru yang bersarang di tubuh Idris. Satu peluru itu diduga menyerempet dua titik di lengan sebelum terhenti di ketiak Idris. "Tapi kita tunggu hasil visum RSCM (untuk memastikannya)," kata dia.
Lia (55 tahun), ibu dari korban, mengatakan, Idris sempat dibawa pulang ke rumah sebelum diantarkan ke rumah sakit. Ia pun gemetaran saat melihat darah bercucuran dari tubuh anak bujangnya itu.
Lia berharap agar kejadian yang menimpa anaknya tak terulang lagi. "Pelakunya biar dipenjarain, biar tanggung jawab. Anak saya di rumah sakit biar dibiayain (oleh pelaku)," kata Lia kepada wartawan, Selasa (22/6)
Idris ditembak di Jalan Mangga Besar VI D, Taman Sari, Selasa (22/6) sekitar pukul 01.00 WIB. Insiden itu bermula ketika belasan orang menggelar pesta minuman keras (miras) di sebuah indekos yang lokasinya dekat masjid di sana.
Warga sekitar lalu mendengar suara ledakan dari indekos itu. Warga lantas menegur para pembuk itu karena mengganggu waktu istirahat dan mabuk-mabukan dekat masjid. Alih-alih berhenti membuat kebisingan, para pemabuk itu justru marah kepada warga.
Para pemabuk itu lantas mengejar warga sembari menenteng senjata api dan senjata tajam. Tepat pada Selasa pukul 01.00 WIB, salah seorang pemabuk melepaskan tembakan. Peluru bersarang di tubuh Idris.
Kanit Reskrim Lalu Mesti Ali, mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Identitas salah satu pelaku sudah diketahui. Anak buahnya sedang melakukan pengejaran. "Nanti berbekal dari situ kita kembangkan ke pelaku lainnya," kata Ali.