REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moch Idris Saputra (18 tahun) terbaring kritis setelah ditembak orang tak dikenal di Taman Sari, Jakarta Barat. Insiden itu ternyata bermula dari pesta minuman keras di sebuah indekos yang berlokasi di dekat masjid.
Dua orang saksi mata mengatakan, pesta minuman keras (miras) digelar oleh belasan orang di sebuah indekos di Jalan Mangga Besar VI D, Taman Sari, Senin (21/6) sekitar pukul 12.00 WIB. Lokasi indekos itu dekat dengan masjid.
Saat mereka sedang asyik mabuk, warga mendengar ada sura ledakan dari arah indekos itu. "Saya kira itu petasan, duar duar gitu. Ada tiga kali (bunyi ledakan)," kata Yanto (55), salah satu saksi mata.
Mendengar bunyi ledakan, beberapa warga sekitar, termasuk Idris, langsung menuju indekos tersebut. Warga lantas menegur para pemabuk itu karena mengganggu waktu istirahat dan mabuk-mabukan dekat masjid.
"Eh dia (para pemabuk) langsung marah terus nyerang anak-anak," kata Yanto.
Belasan pemabuk itu lalu mengejar warga yang menegur. Salah satu di antaranya mengejar sembari menenteng senjata api. Beberapa lainnya sambil membawa senjata tajam. Warga pun kabur ketakutan.
Saat mengejar warga, para pemabuk itu sempat merusak mobil warga yang sedang terparkir dan sebuah gerobak penjual nasi goreng. Tepat pada Selasa (22/6) sekitar pukul 01.00 WIB, salah satu pemabuk yang menenteng senjata api, melepaskan tembakan.
"Satu orang kenak tembakan. Namanya Idris," kata Umang (52), saksi mata lainnya.
Kanit Reskrim Polsek Metro Taman Sari AKP Lalu Mesti Ali, menyampaikan urutan kronologis yang hampir sama dengan penuturan warga. Kelompok pelaku itu menembak warga karena tak terima ditegur.
Dalam insiden ini, kata Ali, tak ada korban jiwa. Hanya Idris yang mendapat dua luka tembak di lengan dan satu di ketiak kiri. Idris kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Ali menyebut, pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Olah TKP sudah dilakukan. Rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian sedang dianalisis. Keterangan sejumlah saksi sudah didapatkan.
Hasilnya, diketahui bahwa sebagian besar pelaku bukanlah warga setempat. "Cuma ada satu pelaku yang dikenal warga karena sering main ke tempat ini," kata Ali.
Ali mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku yang dikenal oleh warga itu. Pengejaran sedang dilakukan. "Nanti berbekal dari situ kita kembangkan ke pelaku lainnya," kata Ali lagi.