Senin 21 Jun 2021 20:39 WIB

6.800 Benih Lobster Hasil Sitaan di Lampung Dilepasliarkan

6.800 benih lobster yang dilepasliarkan tersebut berjenis lobster pasir.

Petugas menunjukkan barang bukti benih lobster (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Petugas menunjukkan barang bukti benih lobster (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebanyak 6.800 benih bening lobster (BBL) hasil sitaan atas adanya tindakan penyelundupan, dilepasliarkan di perairan Lampung. "Tadi telah dilepasliarkan sebanyak 6.800 ekor benih bening lobster (BBL) hasil sitaan petugas gabungan tadi malam," ujar Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Provinsi Lampung, Rusnanto, di Bandarlampung, Senin (21/6).

Ia mengatakan 6.800 benih bening lobster yang dilepasliarkan tersebut berjenis lobster pasir. "Jenis lobster pasir, untuk usia diperkirakan sekitar satu bulan dan kondisinya semua masih sehat sehingga langsung dapat dilepasliarkan di habitat asli," ucapnya.

Baca Juga

Menurutnya, bila dikonversikan nilai dari 6.800 ekor benih bening lobster tersebut berkisar Rp 680 juta. "Kami sendiri untuk mengantisipasi adanya kegiatan serupa yakni penyelundupan benih bening lobster. Telah melakukan pengawasan di pintu masuk dan keluar seperti bandara, ataupun pelabuhan," katanya.

Dia menjelaskan selama tahun 2021 upaya menggagalkan penyelundupan benih bening lobster menuju sejumlah daerah terus dilakukan. "Ada beberapa kali dan ini akan terus dilakukan untuk menjaga ekosistem dan ketersediaan benih lobster di laut," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Dern mengatakan 6.800 benih bening lobster tersebut didapat dari Kabupaten Pesisir Barat dan berdasarkan informasi akan dikirim menuju Jambi, namun berhasil digagalkan. "Tadi 6.800 benih bening lobster yang hendak diselundupkan telah dilepasliarkan di Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran sebab kawasan tersebut menjadi wilayah konservasi dan perairannya cocok untuk lobster," ujar Liza.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement