Arif menuturkan, teknologi closed house ini memiliki keunggulan karena awalnya masa panen 40 hari kini menjadi 35 hari sehingga masa lebih pendek. Selain itu lokasi ternak tidak bau karena menggunakan sirkulasi kondusif dan animal welfare.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Diksi Kemendikbud Ristek) Wikan Sakarinto yang hadir dalam panen ayam mengapresiasi keberadaan Tefa closed house kampus IPB Sukabumi. ''Kemendikbud Ristek sangat apresiasi sekali implementasi teaching factory dan merdeka belajar kampus merdea dalam bentuk closed house,'' kata dia.
Keberadaan Close House IPB Sukabumi ini kata Wikan, salah satu yang terbaik di Indonesia. Sebab menerapkan teknologi 4.0, internet, dan tekologi tata udara. Di samping itu menjadi percontohan pendidikan vokasi benar-benar dipraktekkan.
''Mahasiswa ketika lulus akan jadi entrepreneur peternakan yang didekatkan ke pasar,'' ujar Wikan. Targetnya model ini dapat diimplementasikan ke sekolah vokasi agar terjadi link and match dengan industri sejak mulai kurikulum awal hingga distribusi.