REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X meresmikan kantor PT Widodo Makmur Unggas (WMU) di Tonggor, Gunung Kidul, DIY, Selasa (25/8). Kegiatan itu sekaligus meresmikan hatchery dan broiler breeding farm milik WMU yang merupakan perusahaan peternakan ayam terintegrasi.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Gubernur DIY.
Direktur Utama WMU Ali Mas'adi mengatakan, saat ini tempat penetasan atau hatchery milik WMU di Gunungkidul berkapasitas dua juta telur per bulan.
“Salah satu tujuan dari peresmian hatchery dan breeding farm untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DIY dan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Yogyakarta,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (25/8).
Ia mengatakan, WMU menyediakan bibit ayam berkualitas hasil dari breeding farm yang dikelola secara modern dengan fasilitas kandang closed house dan teknologi terbaru. Fasilitas itu menerapkan sistem pemeliharaan good breeding practice (GBP) secara ketat untuk meraih hasil produksi terbaik.
Sedangkan hatchery WMU memiliki fasilitas setter machine, hatcher machine, dan alat-alat vaksinasi modern yang diklaim dapat menghasilkan produk DOC
berkualitas terbaik.
"Secara korporasi, saat ini Widodo Makmur Holding terus berinvestasi hingga Rp 12 triliun pada lima tahun ke depan demi kemajuan industri pangan di Indonesia. Tahun ini WMU salah satunya berinvestasi dalam Industri Peternakan Ayam Terpadu di Gunung Kidul." kata Founder WMP Tumiyana.
Baru-baru ini, WMU juga melakukan peletakan batu pertama pabrik pakan ayam di Ngawi, Jawa Timur, sebagai bagian dari pengembangan bisnis secara vertikal terintegrasi. Pabrik yang berlokasi di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren tersebut seluas 12,7 hektare.
Pembangunan pabrik itu bertujuan memenuhi kebutuhan pakan unggas WMU, sehingga meniadakan ketergantungan dengan pihak lain.