Sabtu 05 Jun 2021 13:20 WIB

Politikus PDIP: Duetkan Puan-Anies Jadi Tantangan

Politikus PDIP mengatakan menduetkan Puan dan Anies di Pilpres merupakan tantangan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Politisi PDIP, Effendi Simbolon
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Politisi PDIP, Effendi Simbolon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Effendi Simbolon, menyatakan upaya menduetkan Puan Maharani dan Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 merupakan tantangan. Ia siap menghadapi tantangan itu asalkan mendapat lampu hijau dari Puan.

Effendi menyampaikan ide duet Puan-Anies terlontar bukan sekadar asal-asalan. Menurutnya, ide itu didasari pertimbangan matang dua kutub yang kini berseberangan.

Baca Juga

"Kalau dipasangkan Mbak Puan dengan Mas Anies, ya itu bukan asbun (asal bunyi), itu sesuatu yang kita telaah dari perjalanan adanya satu kelompok besar, yaitu kelompok nasionalis," ujarnya dalam diskusi dan rilis survei yang diadakan Parameter Politik Indonesia, Sabtu (5/6).

"Kita tidak bisa kesampingkan ada kelompok nasionalis, tapi sekaligus ada kelompok besar kelompok religius, yang selama ini di dalam satu periode terakhir ini berhadap-hadapan," katanya.

Effendi menilai wacana duet Prabowo-Puan hanyalah ide yang telah lama beredar. Adapun duet Puan-Anies, kata dia, pantas menjadi tantangan baru untuk diperjuangkan.

"Tapi, bagaimana ini (Puan-Anies) dikombinasikan, ya mari ini tantangan gitu karena saya lihat adanya pemikiran antara Pak Prabowo dan Mbak Puan saya kira itu berita lama," singgung Effendi.

Effendi mengaku siap memperjuangkan duet Puan-Anies bila sudah mendapat sinyal persetujuan dari Puan Maharani.

"Sepanjang Mbak Puan memang mau, ini kan masalahnya saya enggak tahu Mbak Puan mau apa nggak. Kalau nggak mau, ya sudah jangan lakukan nggak apa-apa, tetapi kalau mau walaupun belum ada keputusan dari Ibu (Megawati), ya kita jalan dulu menyapa untuk test the water," ucap Effendi.

Effendi menegaskan, tak ada yang mustahil dalam dunia politik, termasuk duet Puan-Anies. Ia menilai penyatuan keduanya sebagai usaha merekatkan anak bangsa.

"Kita justru harusnya pertemukan antara mereka-mereka yang ada di kolam religius dan kolam nasionalis untuk menyatukan demi kepentingan bangsa Indonesia," ujar anggota DPR RI itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement