Sabtu 05 Jun 2021 00:25 WIB

Vaksinasi Guru Terus Dikebut Demi Pembukaan Sekolah

Pemerintah diharapkan tidak gegabah untuk membuka sekolah.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengebut pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga kependidikan. Langkah ini dilakukan demi memastikan realisasi pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan optimal pada Juli mendatang, atau tepat saat mulainya tahun pelajaran 2021/2022. 

"Jadi, upaya vaksinasi terus dimasifkan baik melalui vaksinasi sesuai tahapan prioritas atau vaksinasi massal melalui distribusi vaksin siap pakai ke berbagai daerah di Indonesia. Perlu diingat bahwa pembukaan sektor pendidikan dilakukan bertahap sesuai kesiapan masing-masing daerah," ujar Juru Bicara  Pemerintah untuk Penanganan Covid Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Jumat (4/6). 

Sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai penting bagi pemerintah untuk melakukan pemetaan sekolah dan daerah mana yang belum divaksin. Melalui pemetaan ini, pemerintah diharapkan tidak gegabah untuk membuka sekolah.

Kemendikbudristek pun saat ini terus mendorong agar PTM di seluruh sekolah sudah bisa menjadi pilihan pada tahun ajaran baru pada Juli 2021. Saat ini, pemerintah masih berupaya menyelesaikan vaksinasi kepada lima juta guru. Sejauh ini, baru sekitar satu juta guru yang sudah divaksinasi.

Sebagai informasi, tiap sekolah yang hendak membuka PTM wajib melalui penilaian dan memenuhi daftar periksa protokol kesehatan (prokes). Selain itu, kapasitas pembelajaran tatap muka juga harus dikurangi 50 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement