Jumat 04 Jun 2021 08:43 WIB

PKB Wacanakan Duet Gus AMI–AHY pada Pilpres 2024

PKB mengaku mendapat masukan untuk menduetkan Gus AMI-AHY.

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 tetap berlangsung pada 9 Desember 2020. Sebab, meski kasus positif Covid-19 masih tetap tinggi, tidak ada tanda-tanda penundaan pelaksanaan pilkada serentak dari Bawaslu. Untuk itu, masyarakat perlu mendukung suksesnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 untuk keberlangsungan sirkulasi kepemimpinan di daerah.
Foto: istimewa
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 tetap berlangsung pada 9 Desember 2020. Sebab, meski kasus positif Covid-19 masih tetap tinggi, tidak ada tanda-tanda penundaan pelaksanaan pilkada serentak dari Bawaslu. Untuk itu, masyarakat perlu mendukung suksesnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 untuk keberlangsungan sirkulasi kepemimpinan di daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memunculkan wacana untuk menduetkan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengaku mendapatkan masukan dari sejumlah pihak agar keduanya dapat diduetkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. 

Baca Juga

"Saya pikir ini opsi yang bagus juga, lebih fresh, duet sipil-militer, religius-nasionalis. Namun, semua itu tergantung respons dari masyarakat," kata Jazilul dalam keterangannya, Kamis (3/6). 

Jazilul mengatakan, saat ini masyarakat membutuhkan sosok yang lebih fresh dari berbagai nama tokoh capres yang sudah ada. Sosok capres mendatang  harus mampu memberikan harapan dan turun tangan mengatasi kesulitan masyarakat.  

"Hemat saya, masyarakat perlu sesuatu yang fresh, yang berikan harapan dan mau turun tangan mengatasi keadaan yang serbasulit ini," ujarnya.  

Selain itu, Jazilul juga mengomentari soal wacana duet Gus AMI dengan Ketua DPR Puan Maharani yang sebelumnya sempat mencuat. Ia mengatakan bahwa hal tersebut baru sekadar wacana sebab sampai saat ini Gus AMI belum mengambil keputusan dan masih meminta para kiai sepuh untuk melakukan istikharah untuk maju dengan siapa. 

"Pilpres masih jauh, itu semua baru usulan dan wacana, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Namun, usulan Gus AMI-Puan juga rasional. Toh, Gus AMI juga belum ambil keputusan, masih pikir-pikir, meskipun desakan dari bawah makin kuat. Kita ikuti saja dinamikanya," ucapnya. 

Wakil Ketua MPR itu menegaskan bahwa kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, PKB pun menawarkan konsep koalisi dengan istilah Poros Harapan Baru.    

"Kalau bicara soal poros, apa pun jenis porosnya, PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru. Kita ingin ke depan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis," ujar pria yang akrab disapa Gus Jazil.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement