Kamis 03 Jun 2021 11:49 WIB

Kasus Covid-19 pada Lansia Cenderung Meningkat

Kenaikan kasus Covid lansia terjadi pasca-Lebaran.

Petugas medis menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada warga lanjut usia (lansia) di Kebalenan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Petugas medis menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada warga lanjut usia (lansia) di Kebalenan, Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, melaporkan kasus penularan Covid-19 pada kelompok lanjut usia (lansia) mengalami kecenderungan peningkatan usai libur Lebaran 2021. Lansia yang belum divaksinasi didorong segera divaksin untuk memberi perlindungan.

"Sampai saat ini, peningkatan jumlah kasus mulai meningkat. Tetapi, untuk lansia juga proporsinya hampir sama," katanya dalam konferensi pers Hari Lansia 2021 yang disampaikan secara virtual, Kamis (3/6).

Baca Juga

Dante mengatakan, peningkatan kasus penularan Covid-19 pada kelompok lansia terjadi karena mereka menjadi tujuan silaturahim masyarakat saat libur Lebaran. Jumlah angka kasus yang sampai saat ini masuk ke Kementerian Kesehatan menunjukkan grafik peningkatan.

Dilaporkan rata-rata terjadi 5.000 hingga 6.000 kasus harian usai Lebaran. Kemenkes menargetkan puncak laporan kasus Covid-19 usai mobilitas penduduk selama libur Lebaran dapat termonitor pada pertengahan Juni 2021.

Khusus untuk lansia, kata Dante, upaya pencegahan melalui sosialisasi maupun edukasi kepada masyarakat telah dilakukan pemerintah, jauh sebelum perayaan Idul Fitri. "Tetapi, berdasarkan kelompok umur, nanti akan kita lakukan evaluasi lebih lanjut," katanya.

Menurut Dante, pemerintah sudah mendorong silaturahim digelar secara virtual agar lansia tidak terpapar SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Pertemuan fisik disarankan dilakukan jika lansia sudah divaksinasi.

"Peningkatan kasus masih terus terjadi, tetapi kita harapkan mudah-mudahan beberapa kegiatan vaksinasi yang di beberapa tempat bisa melindungi lansia ini supaya angka kematian tidak terlalu tinggi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement