Kamis 27 May 2021 03:52 WIB

Klaster Covid Perumahan di Kota Bogor Jadi 65 Orang

Klaster Covid Perumahan Griya Melati Bubulak Kota Bogor bertambah jadi 65 orang.

Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro (kanan) saat meninjau di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menetapkan kasus COVID-19 di perumahan tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah bertambahnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 60 orang.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro (kanan) saat meninjau di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menetapkan kasus COVID-19 di perumahan tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah bertambahnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 60 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Warga Perumahan Griya Melati Bubulak Kota Bogor, Jawa Barat, yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (26/5) bertambah lima orang lagi. Sehingga total ada 65 orang warga perumahan tersebut yang positif Covid-19.

"Tambahan lima orang positif dari hasil testswab PCR lanjutan terhadap warga menjadi yang merupakan kontak erat serta warga yang telah menjalani test swab antigen dengan hasil negatif," kata Wali Kota Bogor Bima Arya.

Baca Juga

Menurut Bima Arya, hasil hasil test swab PCR lanjutan, ditemukan lima orang lagi warga perumahan tersebut yang positif Covid-19, sehingga jumlah seluruhnya sampai hari ini menjadi 65 orang. Warga yang terkonfirmasi positif dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Kabupaten Bogor, untuk memutus rantai penyebaran virus corona di perumahan tersebut.

Bima Arya menjelaskan, dari hasil penelitian Satgas Penanganan Covid-19 menyimpulkan ada tiga kemungkinan penyebab penyebaran Covid-19 di Perumahan Griya Melati. Semuanya adalah kegiatan keagamaan di masjid di perumahan tersebut.

"Ketiga kemungkinan penyebab tersebut yakni pada kegiatan i'tikaf dan shalat Jumat pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri, serta pada kegiatan shalat Idul Fitri," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement