Senin 24 May 2021 20:44 WIB

Kemenkes dan IDI Diminta Duduk Bersama Bahas AstraZeneca

Ini menyusul rekomendasi IDI agar vaksin AstraZeneca tidak disuntikan ke usia muda.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan IDI duduk bersama membahas penggunaan vaksin AstraZeneca kepada warga berusia di bawah 30 tahun. Permintaan ini menyusul rekomendasi IDI agar vaksin AstraZeneca tidak disuntikan kepada usia muda.

"Kalau benar IDI sudah melakukan suatu penelitian bagaimana baiknya untuk mencari solusi atau terhadap hasil temuan untuk tidak memberikan vaksin AstraZeneca di bawah usia 30 tahun," kata Rahmad kepada Republika, Senin (24/5). 

Baca Juga

Menurutnya, keduanya perlu melakukan pendalaman terhadap rekomendasi dari IDI yang berdasarkan penggunaan vaksin AstraZeneca di Inggris. Politikus PDI Perjuangan itu berharap hasil diskusi dan pendalaman bisa menjadi acuan Kemenkes untuk membuat aturan, serta membuat petunjuk teknisnya terkait proses vaksinasi menggunakan AstraZeneca. 

Selain itu, ia juga mengimbau IDI untuk menyampaikan kepada pemerintah terkait rekomendasi tersebut. "IDI kan lembaga profesi, lembaga yang di dalamnya tentu ada satu program penelitian, program penelaahan, program kajian terhadap apapun yg menyangkut masalah kesehatan. Akan sangat berharga kalau duduk bersama memberi masukan," jelasnya. 

Sebelumnya, IDI meminta orang berusia muda dan dalam kondisi sehat tidak diberi vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca. Hal tersebut berkaca dari pengalaman beberapa negara dan fakta empiris terkait relatif banyaknya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai divaksinasi produk asal Inggris tersebut.

Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban, mengatakan, Inggris sudah memakai lebih dari 20 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk penduduknya. Fenomena KIPI dari vaksin ini memang relatif banyak, yakni 262 kasus dan yang meninggal dunia sebanyak 69 jiwa. Kendati demikian, efek simpang vaksin hanya satu per 100 ribu kejadian.

"Kemudian, apakah vaksin AstraZeneca di Inggris disetop? Tidak. Namun, di sana ditekankan yang disarankan tidak memakai vaksin AstraZeneca adalah orang muda yang berusia kurang dari 30 tahun, apalagi kalau sehat," kata dia kepada Republika Rabu (19/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement