REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL -- Pengurus Ikatan Keluarga Alumni UIN (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2020-2024 dilatik secara luring dan daring di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (22/5). Pelantikan dilakukan oleh Rektor, Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc MA.
Kegiatan pelantikan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19. Pengurus yang akan dilantik dan hadir secara langsung atau luring harus mengikuti rapid test dan menggunakan masker.
Ketua Umum IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr H TB Ace Hasan Syadzely MSi menyatakan bahwa alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sebelumnya bernama IAIN dan ADIA sudah banyak sekali jumlahnya dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. “Apalagi saat ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setiap tahunnya melakukan wisuda 4.000 mahasiswanya,” kata Ace Hasan Syadzely dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dengan jumlah alumni yang banyak ini, dia menambahkan, maka sudah seharusnya wadah para alumninya, IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat menjadi wadah wadah silaturahim, berinteraksi, saling belajar, saling mendukung, tanpa mempersoalkan latar belakang alumninya yang berbeda-beda dengan ragam profesi yang digeluti -- bukan hanya di bidang keislaman, tapi juga di bidang umum.
Hal itu, kata Ace, dilakukan dengan tetap mengusung identitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus pembaharuan Islam yang dibuat dan diperkuat oleh para tokoh pemikirnya, seperti Prof Dr Harun Nasution dan Prof Dr Nurcholish Madjid.
Menurutnya, peran IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini sangat penting karena tantangan kehidupan beragama dan sosial kemasyaratan di Indonesia saat ini, yang menuntut kerja-kerja moderasi Islam, sangat sesuai dengan konsep pembaharuan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melahirkan banyak para cendikiawan Muslim Indonesia yang moderat.
“Karenanya, IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta perlu memproduksi narasi para alumni , baik pemikiran, gagasan dan kiprahnya agar mudah dipahami oleh mahasiswa di kampus dan para alumni dalam konteks moderasi Islam dengan menghidupkan kembali, melakukan revitalisasi, terhadap tulisan-tulisan Prof Dr Harun Nasution, Prof Dr Nurcholish Madjid, dan lain-lain,” ujar Ace Hasan Syadzely.