Sabtu 08 May 2021 14:32 WIB

Tradisi Pasar Bandeng Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Pertahankan tradisi itu tak gampang, termasuk lelang bandeng yang digelar virtual.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terpilih sebagai pembeli tertinggi dengan harga Rp 25,5 juta untuk bandeng kawak, atau bandeng terbaik dalam kontes tersebut.
Foto:

Sejarah dalam literasi Babad Tanah Gresik, Kabupaten Gresik yang luasanya sampai Rungkut Indusrti, pernah masuk dalam wilayah administrasi Kota Surabaya dan dikenal memiliki tambak terbesar kala itu, yakni, di antara tahun 1350-1389 Masehi di masa raja keempat Majapahit, Hayam Wuruk memerintah. Bahkan, kala itu raja mengangkat Patih Tambak di Gresik. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Karangbogem di wilayah Kecamatan Bungah. Prasasti itu, pada tahun 1387 Masehi merupakan prasati logam satu keping yang dikeluarkan oleh seorang tokoh, yakni dua tahun sebelum Hayam Wuruk wafat untuk menunjuk Patih Tambak. 

Krisaji yang juga sejahrawan Gresik mengakui, selain versi Majapahi, ada juga versi lain mengenai awal mulanya pasar bandeng di wilayah setempat, salah satunya dari cerita Sunan Giri, yang konon dahulu berniat mengembangkan ekonomi Kabupaten Gresik, kemudian melihat potensi wilayah itu yang memiliki pertambakan luas lalu membuat tradisi Pasar Bandeng saat mendekati Lebaran.

"Kala itu, santri-santri juga melakukan mudik ke kampung halaman. Dan berhubung Kabupaten Gresik dikenal sebagai wilayah tambak bandeng, maka santri-santri memilih bandeng sebagai cindera matanya," kata Krisaji.

Cerita itu, kemudian berkembang ke Sunan Prapen atau Sunan Giri ke 4 yang mengembangkan transaksi antarpulau dengan Kalimantan dan berbagai daerah, sehingga tradisi pasar bandeng pun berkembang dan memenuhi pasar-pasar lain dari berbagai daerah.

 

Krisaji mengakui, dari cerita dan banyaknya kronologi sejarah serta historiografi tersebut, bisa ditafsirkan bahwa tradisi hasil tambak di Gresik, terutama ikan bandeng sudah terjadi sejak zaman Majapahit. Apalagi, kara Krisaji,pelabuhan di Gresik dulunya adalah andalan di zaman Majapahit, yang juga disebut sebagai "Permatanya Pulau Jawa".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement