Sabtu 08 May 2021 14:32 WIB

Tradisi Pasar Bandeng Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Pertahankan tradisi itu tak gampang, termasuk lelang bandeng yang digelar virtual.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terpilih sebagai pembeli tertinggi dengan harga Rp 25,5 juta untuk bandeng kawak, atau bandeng terbaik dalam kontes tersebut.
Foto:

Budayawan sekaligus pengamat sosial Kabupaten GresikKrisaji AW mengapresiasi langkah pemkab menggelar lelang bandeng secara virtual pada tahun ini. Sebab, tahun kemarin acara ini sempat "puasa" akibat tingginya angka terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu.

"Bagaimanapun, sebuah tradisi harus tetap menyesuaikan zamannya. Saat ini, zaman virtual dan milenal, maka upaya-upaya inovasi terkait masa kini harus perlu dilakukan untuk mempertahankannya," kata Krisaji.

Dia mengatakan, mempertahankan tradisi dan budaya itu tidak gampang. Sebab, perlu adanya pengembangan-pengembangan agar tetap berjalan, termasuk lelang dan kontes bandeng yang digelar secara virtual kali ini.

Pelaksanaan secara virtual ini, kata dia, merupakan terobosan, karena sebelumnya selalu digelar dengan pertemuan langsung yang disaksikan masyarakat Gresik di jantung kota, atau Alun-alun. "Saya yakin, pelaksanaan lelang bandeng virtual yang pertama kali dalam sejarah Kabupaten Gresik ini tidak akan mengurangi rasa dari tradisi itu sendiri yang sudah melekat di setiap individu warga Kabupaten Gresik," katanya.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, digelarnya kembali tradisi pasar dan lelang bandeng tahun ini karena di balik itu terdapat perputaran ekonomi yang luar biasa. Dia mencatat, tradisi pasar dan lelang bandeng mendorong produksi ikan bandeng mencapai 80 ribu ton per tahun, dengan nilai ekonomi menembus Rp1 trilun.

"Kontes dan lelang bandeng ini berangkat dari potensi ikan bandeng yang melimpah di Kabupaten Gresik. Satu tahun panen, hasilnya mencapai 80 ribu ton. Kalau diestimasikan harga satu kilo bandeng Rp 10 ribu, maka perputaran uangnya sangat besar, Rp 1 triliun," kata Yani.

Dia mengatakan, selain di sisi komoditas ikan, pasar bandeng mendorong kegiatan padat karyanya. Sebab, terdapat ibu-ibu di kampung-kampung Gresik yang melakukan kegiatan ekonomi untuk mendukung tradisi tersebut. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Gus Yani itu mengakui, sejak awal tetap berkeingian menggelar tradisi pasar dan lelang bandeng, sebab tahun lalu sempat vakum akibat pandemi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement