REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani hadiri dalam rapat koordinasi (rakor) kesiapan Posko Pengendalian Transportasi pada masa Idul Fitri 1442 H di Mapolresta Cirebon, Rabu (5/5). Dalam rakor tersebut, Puan meminta petugas di lapangan dapat bekerja secara tegas, tapi humanis saat menghadapi warga yang nekat mudik pada masa pelarangan mudik Lebaran tahun ini.
"Situasi dan dinamika di lapangan kita berhadapan dengan orang yang ngotot mau pulang. Bagaimana menerapkan di lapangan, tetap disiplin dan humanis, bisa menguatkan keengganan masyarakat untuk mudik," kata Puan dalam keterangan tertulisnya.
Puan juga meminta koordinasi seluruh pihak terkait dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan larangan mudik Lebaran. Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan akan terus mengawasi pelaksanaan aturan pelarangan mudik tahun ini.
"Petugas di lapangan harus fleksibel. Misalnya, kalau ada rombongan 50 orang pengendara motor yang solidaritasnya tinggi bagaimana? Itu pentingnya memberi pemahaman," ucapnya.
"Harus sopan, santun, tapi tegas. Pada H-1, H-2 Lebaran, semuanya mau ketemu keluarga. Jadi, perlu sinergi dan gotong royong dalam rentang waktu peniadaan mudik," ujarnya.
Rakor dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono beserta jajaran. Dalam rakor itu, Kakorlantas Polri Irjen Istiono juga memaparkan tentang kesiapan Polri dalam pelarangan mudik Lebaran 2021.
Operasi Ketupat untuk peniadaan mudik akan dilakukan pada 6-17 Mei 2021, dengan titik penyekatan dari Lampung sampai Denpasar. Korlantas Polri akan membangun 381 titik penyekatan dan 158 titik penyekatan, di antaranya di Jawa Barat.