REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali melanjutkan stimulus untuk pelaku usaha kecil menengah (UMKM) agar mampu bertahan di tengah pandemi. Salah satu yang diberikan berupa subsidi suku bunga, bantuan langsung pembiayaan, juga difasilitasi masuk ke ecommerce alias market place.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid mengungkapkan, kebangkitan perekonomian Indonesia bisa dimulai dari dukungan baik berupa pendanaan maupun dukungan teknis lain kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan. Seperti yang kita ketahui bersama kewirausahaan memegang peranan yang penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi," ujar Arsjad, Senin (3/5).
Menurut Arsjad, Kadin dapat memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda. Kemudian, juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training.
Di era digital seperti saat ini, kata Arsjad, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. "Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kita berusaha dan berinteraksi dengan konsumen kita sehingga kita perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan. Collaboration is better than competition," ujar dia.
Ia juga mendorong semua pihak untuk terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. Tujuannya untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan.
Terakhir, mendorong Kadin memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan Industri Digital 4.0. Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada.
Arsjad berkata, pendanaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) namun harus sesuai permasalahan yang dialami setiap industri. Kunci untuk bangkit adalah pendanaan dan investasi, karenanya setiap UMKM juga didorong agar tidak ada biaya-biaya tambahan.
Contohnya Holding Mikro UMKM untuk menyiapkan pendanaan ke depan khusus UMKM. Ini akan menjadi satu pondasi untuk mendorong itu. Pemberian bantuan pendanaan tersebut menurutnya harus dilakukan berbeda-beda setiap pelaku industri karena setiap industri memiliki masalahnya masing-masing.
Namun, kunci dari kebangkitan ekonomi adalah kesehatan. Sehingga saat ini pemerintah fokus memulihkan kesehatan setelah itu akan lebih mudah bangkitkan ekonomi.