Kamis 22 Apr 2021 21:50 WIB

EcoNusa Gandeng Slank di Kampanye Defending Paradise

Kolaborasi EcoNusa dan Slank lahirkan Lagu Seleksi Alam yang diluncurkan di Hari Bumi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Merayakan hari bumi yang diperingati setiap 22 April, grup musik Slank merilis video klip lagu Seleksi Alam bersama Yayasan EcoNusa.
Foto: Tangkapan layar virtual
Merayakan hari bumi yang diperingati setiap 22 April, grup musik Slank merilis video klip lagu Seleksi Alam bersama Yayasan EcoNusa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan EcoNusa menggandeng Slank dalam kampanye terbarunya yang bertajuk "Defending Paradise". Kolaborasi itu diwujudkan lewat video klip satu lagu Slank, "Seleksi Alam", yang dirilis di kanal Youtube EcoNusa TV pada perayaan hari bumi.

CEO EcoNusa Bustar Maitar menjelaskan lebih lanjut mengenai gerakan "Defending Paradise" yang bisa dimaknai sebagai "menjaga surga". Surga yang dimaksud oleh EcoNusa adalah hutan, kekayaan alam yang ada di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Maluku.

"Hutan Kalimantan dan Sumatra sudah habis, waktunya kita mempertahankan hutan Papua dan Maluku yang semakin terancam. Lebih dari 50 persen hutan yang tersisa di Indonesia ada di Papua dan Maluku," kata Bustar pada konferensi pers virtual, Kamis (22/4).

Tidak cuma hutan, Bustar menyebutkan pula bahwa surga yang dimaksud adalah semua keanekaragaman hayati di dalamnya, berbagai spesies flora dan fauna. Termasuk burung cenderawasih yang punya julukan sebagai burung surga karena kemolekan bulunya.

Alasan EcoNusa menggandeng Slank yakni karena konsistensi grup musik tersebut dalam menyuarakan pesan terkait isu alam dan sosial. Bustar berharap seluruh masyarakat Indonesia bisa tergerak dalam semangat kebersamaan menjaga alam yang tersisa.

Menurut gitaris Slank, Abdee Negara, tajuk "Defending Paradise" adalah rangkaian kata yang menggugah untuk menggencarkan gerakan menjaga hutan dan alam. Seluruh masyarakat Indonesia lintas profesi dinilainya punya peran yang sama untuk itu.

Begitu juga musisi dan figur publik, yang biasanya punya banyak penggemar serta pengikut di media sosial. Abdee mengibaratkan, jika seribu pengikut yang ada meneruskan pesan positif yang disampaikan kepada orang lain, akan terjadi efek berkelanjutan.

"Kalau semua orang sadar akan permasalahan ini, Insya Allah lebih cepat penanggulangannya. Sama-sama kita suarakan ini agar kekuatannya semakin besar dan impact-nya semakin besar," kata Abdee.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement