Kamis 22 Apr 2021 13:38 WIB

Legislator: Alutsista TNI Butuh Peremajaan

'Alutsista kita sudah tua-tua, seberapa baik pun perawatan tetap risiko tinggi.'

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Utut Adianto
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Utut Adianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengaku prihatin atas hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali, Rabu (22/4). Menurutnya, kejadian ini menunjukan bahwa alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu peremajaan.

"Alutsista kita memang sudah tua-tua, seberapa baik pun perawatan tetap risiko tinggi," kata Utut kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/4).

Baca Juga

Ia mendorong agar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan kepala staf TNI untuk duduk bersama membahas kondisi alutsista yang dimiliki TNI saat ini. Dirinya tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi.

"Yang bener solusinya itu, ya, duduk bersama Presiden, Menkeu, Panglima TNI, Menhan dan para kepala staf ini loh faktanya, berapa kemampuan keuangan negara, akan adakah perang konvensional kalau tidak juga apa langkahnya," ujarnya.

Ia menyerahkan sepenuhnya kepada tim yang tengah mencari kapal selam KRI Nanggala yang hilang kontak. Ia berharap agar awak kapal yang hilang bisa segera ditemukan.

"Mudah-mudahan ini yang terakhir yang terjadi mudah-mudahan menjawab bukan hanya dengan doa, bukan hanya dengan pengharapan, tapi dengan langkah konkret dengan rasionalitas yang terbangun berapa anggaran kita yang tersedia," harapnya. 

Pencarian terhadap Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 masih terus dilakukan. Informasi dan data sementara yang didapatkan belum dapat memastikan di mana lokasi pasti kapal tersebut.

"Dari laporan KRI REM (RE Martadinata) itu tidak bisa digunakan (sebagai) data atau kedudukan lokasinya KRI Nanggala ditemukan. Jadi masih melakukan pencarian," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Achmad Riad, dalam konferensi pers di Bali, Kamis (22/4). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement