Kamis 22 Apr 2021 00:18 WIB

Jokowi Harap KIT Batang Dorong Ekonomi Nasional

KIT ini akan dijadikan contoh pembangunan kawasan industri di berbagai daerah lainnya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Foto udara aktivitas pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA
Foto udara aktivitas pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah pada Rabu (21/4). Ia berharap, kawasan industri ini dapat menjadi salah satu tumpuan pengembangan industri di Indonesia dan dapat menciptakan kesempatan kerja bagi sekitar 250 ribu tenaga kerja setempat.

Selain itu, Jokowi juga berharap, kawasan ini dapat mendatangkan investasi hingga Rp 41,8 triliun pada fase pertama sekaligus menjadi program prioritas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Kita harapkan ini akan menyerap tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya, memberikan peluang pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, dan ada arus modal masuk ke negara kita yang ini akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita," ujar Jokowi.

Pemerintah menyiapkan sekitar 4.300 hektare lahan bagi pengembangan kawasan. Pada fase pertama, 450 hektare disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

"Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4.300 hektare. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi," kata Presiden.

Nantinya, KIT Batang akan ditempati oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan relokasi dan investasi ke Indonesia. Sejumlah perusahaan multinasional diketahui telah berkomitmen untuk berinvestasi di kawasan tersebut, antara lain perusahaan baterai asal Korea Selatan LG Chem, produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass Corporation, produsen pipa plastik asal Belanda Wavin, dan perusahaan keramik asal India Abroad Vitrified.

Hingga saat ini, perkembangan dari pekerjaan pematangan lahan untuk ketiga zona tersebut telah mencapai di atas 99 persen sejak awal mula penyiapan lahan pada Juli 2020. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga tengah membangun sejumlah infrastruktur pendukung dan akses jalan di sekitar kawasan industri.

Jokowi menegaskan, akan terus memantau pembangunan kawasan industri terpadu ini secara rutin. Kawasan industri inipun akan dijadikan sebagai contoh pembangunan kawasan industri di berbagai daerah lainnya.

Rencananya, peletakan batu pertama untuk industri kaca di kawasan ini akan dilakukan pada Mei nanti. Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Batang Wihaji.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement