Senin 19 Apr 2021 20:10 WIB

Menkes Minta Masyarakat Taat Prokes Agar tak Seperti India

Menkes mengatakan lonjakan Covid di India karena mutasi baru dan prokes yang kendor

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan terjadinya tren kenaikan tajam kasus Covid-19 di India meskipun telah dilaksanakan vaksinasi Covid-19. Ia mengatakan, lonjakan kasus di India tersebut disebabkan oleh dua hal utama.

Yakni adanya mutasi baru dari Covid-19 yang juga telah ditemukan di Indonesia serta kendornya penerapan protokol kesehatan oleh pemerintah dan masyarakatnya.

Baca Juga

"Yang paling penting adalah karena mereka sudah vaksinasinya tinggi, jumlah konfirmasi kasusnya menurun, mereka lupa, mereka kurang waspada, mereka mngendorkan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," jelas Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/4).

Terkait dengan mutasi baru virus Covid-19 di India, Budi menyebut varian baru tersebut juga telah ditemukan di Indonesia. Kendati demikian, insiden yang ditemukan dari varian baru ini masih sedikit jumlahnya.

Sementara itu, tren kasus di Tanah Air tercatat mengalami penurunan. Budi mengatakan, kebijakan PPKM mikro dan program vaksinasi di Tanah Air mampu menekan laju penyebaran kasus di Indonesia. Sehingga kasus konfirmasi dan keterisian tempat tidur di rumah sakit pun dilaporkan semakin menurun.

Karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan meskipun angka kasus tercatat melandai.

"Kalau itu bisa kita jalankan Insya Allah di masa ramadhan ini dan Idul Fitri kita tidak usah mengalami seperti ada di India. Jadi teman-teman jangan lupa, tetap hati-hati, tetap waspada, jalankan protokol PPKM mikro, dan selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak," jelas Menkes.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement