REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pegawai honorer di lingkup Kementerian PUPR ikut serta menggalang dana untuk membantu masyarakat NTT dan NTB, yang terkena musibah banjir bandang dan longsor pada awal April 2021 lalu. Meski bukan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), mereka merogoh dari koceknya sendiri.
Bantuan diberikan ke Sekretariat Dewan (Setwan) pengurus Korpri Kementrian PUPR, Retno Triyanti Handayani dan Generasi Muda (Genmud) PUPR, Bismo. "Nggak begitu banyak, Rp 35 juta. Bantuan sudah diberikan secara simbolis di gedung Kementerian PUPR," kata Sekretaris Forum Nasional Pegawai Non ASN (Forgasn) PUPR, Egi Sandi, melalui rilis resminya, beberapa waktu lalu.
Menurut Egi, pegawai honorer Kementerian PUPR di seluruh Indonesia iuran secara sukarela untuk membantu warga terdampak banjir di NTT dan NTB. Dimana, bencana itu menelan ratusan korban jiwa.
Bahkan banjir bandang dan longsor itu sempat membuat enam desa di Kabupatem Malaka dan enam desa di Flores Timur juga terisolir. Kemudian 126.459 rumah warga dan fasilitas umum lainnya rusak akibat badai Seroja, banjir dan tanah longsor.
"Harapan kami dengan adanya donasi dari Forgasn PUPR dapat meringankan beban teman-teman kami di NTT dan NTB yang sedang terkena musibah bencana banjir bandang," terangnya.
Setwan Korpri Kementerian PUPR mengaku terharu atas donasi yang diberikan oleh Forgasn PUPR. Bantuan itu akan segera disalurkan untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Kalian belum jadi PNS saja sudah berbuat baik seperti ini, apalagi nanti kalau sudah jadi PNS," kata Sekretariat Dewan (Setwan) pengurus Korpri Kementrian PUPR, Retno Triyanti Handayani.