REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Ahmad Rofikin, pria yang akrab disapa Fikin adalah seorang anak muda berusia 25 tahun yang merantau dari desanya di Plantungan, Kendal ke Kota Tangerang Selatan, Banten untuk mengubah hidupnya. Fikin merantau sejak lulus SMA dan bekerja di suatu instansi swasta.
“Selain aktif bekerja, Fikin merupakan mahasiswa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Ciputat yang kukiah periode Maret 2021. Fikin punya harapan yang sangat besar dengan melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi,” tutur Kepala Kampus Universitas BSI Ciputat, Mulyadi, Senin (12/4).
Mulyadi mengatakan, dikondisi seperti ini, di mana banyak perkantoran dan perusahaan yang merumahkan karyawannya yang dilakukan instansi pemerintah maupun swasta, membuat hal ini mempengaruhi kehidupan Fikin.
“Fikin yang harus menyambung hidupnya dari penghasilan yang tidak besar untuk mencukupi kebutuhannya disaat kondisi seperti ini, mendapatkan penurunan pendapatan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, akhirnya Fikin berpikir bagaimana cara mendapatkan penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia pun aktif mencari peluang usaha yang dapat dijalankan dengan cara berjualan dan usaha yang dilakukannya pun membuahkan hasil untuk menambah penghasilan guna menyambung kebutuhan hidupnya.
“Hal ini menyadarkannya bahwa pendidikan sangatlah penting untuk menunjang pekerjaan. Fikin menyadari ketika beberapa karyawan di tempatnya bekerja diberhentikan karena adanya pengurangan karyawan dampak dari pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Namun Fikin sedikit beruntung, karena kontribusi pekerjaan yang baik pada perusahaan maka ia tidak masuk kedalam daftar pengurangan karyawan.“Dari kejadian tersebut Fikin berkomitmen untuk melanjutkan pendidikannya. Fikin merasa terbantu dengan dibukanya kelas karyawan yang dibuka di Universitas BSI kampus Ciputat yang dibuka untuk perkuliahan di bulan Maret 2021,” katanya.
Hal ini jadi peluang untuk memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik. Fikin mengambil jurusan Manajemen (S1) di Universitas BSI kampus Ciputat.
“Fikin salah satu bukti hidup yang mengadu nasibnya di kota dengan harapan yang sangat besar demi kehidupan yang lebih baik. Kita selayaknya selalu bersyukur jika sampai saat ini masih menerima penghasilan yang layak. Masih banyak cerita diluar sana yang mungkin lebih pahit dari fikin dalam menjalani kehidupan di tengah kondisi wabah seperti ini,” tandasnya.
Sementara itu, Fikin berharap dapat kembali kepada pekerjaan normalnya seperti biasa dan mampu mengikuti perkuliahan normal seperti sebelum wabah pandemi ini menyebar.
“Semoga wabah ini bisa segera berakhir sebelum Ramadhan 2021 sehingga dapat beribadah puasa dengan khusyuk,” harap Fikin.