Kamis 08 Apr 2021 21:19 WIB

Koleksi Batik YBI Dipamerkan di HUT ke-41 Dekranas

Pameran HUT Dekranas sekaligus juga meresmikan Galeri YBI di Rumah Kriya Asri.

Ibu Wury Estu Handayani yang juga istri Wapres Ma'ruf Amin (kiri), Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Yanti Airlangga, dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla saat menghadiri pembukaan pameran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Jakarta, Kamis (8/4).
Foto: Istimewa
Ibu Wury Estu Handayani yang juga istri Wapres Ma'ruf Amin (kiri), Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Yanti Airlangga, dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla saat menghadiri pembukaan pameran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Jakarta, Kamis (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Yayasan Batik Indonesia (YBI) ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Ketua Umum YBI Yanti Airlangga menuturkan, siap menampilkan batik klasik koleksi YBI di pameran yang dijadwalkan digelar mulai 8 April hingga 8 Mei 2021 di Rumah Kriya Asri ini.

Menurut Yanti, momentum pameran HUT Dekranas ini juga bersamaan diluncurkannya Galeri Yayasan Batik Indonesia di Rumah Kriya Asri. Ia mengatakan, banyak batik klasik koleksi YBI yang bisa dinikmati masyarakat di galeri ini.

“Batik adalah salah satu kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Kita patut bangga dengan banyaknya ragam dan motif yang mewarnai khazanah batik nasional,” tutur Yanti, dalam keterangan kepada Republika.co.id, Kamis (8/4).

Istri dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini mengaku, Galeri YBI juga akan dilengkapi kepustakaan mengenai batik-batik di Indonesia. “Masyarakat bisa menikmati keindahan motif sekaligus menambah literasi tentang batik dari seluruh daerah di Indonesia,” ujarnya.

Acara pembukaan pameran dan peresmian Galeri YBI turut dihadiri Ibu Wury Estu Handayani yang juga istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Yanti Airlangga berharap, pameran dan peresmian Galeri YBI diharapkan semakin membantu perajin batik dan kerajinan lain nasional semakin bersemangat untuk membuat karya.

“Sekaligus mengajak masyarakat untuk melihat dan menegnal lebih dekat dengan batik Indonesia,”tutur Yanti.

Terlebih, dorongan semangat ini dibutuhkan untuk seluruh perajin di tengah himpitan dampak pandemi Covid-19. Yanti optimistis, perajin batik menjadi salah satu sektor UMKM nasional yang mampu terus bertahan menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang sudah setahun melanda Bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement