REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Api (KA) perdana angkutan rel untuk kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diberangkatkan dari Stasiun Cilacap Pelabuhan ke Depo Kereta Cepat Tegalluar hari ini (7/4). Pengoperasian KA angkutan rel tersebut atas kerja sama PT Kereta Cepat Indonesia-Cina, PT Kereta Api Indonesia (Persero)dan Sinohydro.
GM Material Equipment KCIC Jarot Ari Wibowo mengatakan, KA angkutan rel tersebut mengangkut batang-batang rel yang akan digunakan di sepanjang trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). “Penggunaan batang rel 50 meter ini akan menjadikan lintasan kereta cepat minim sambungan sehingga mendukung peningkatan keamanan dari perjalanan KCJB,” kata Jarot dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (7/4).
Jarot nengatakan, rel yang diangkut adalah rel dengan standar UIC 60 atau R60. Rel tersebut memiliki berat 60 kilogram per satu meter sepanjang 50 meter tanpa sambungan.
Dia menuturkan, batang-batang rel yang akan digunakan tersebut didatangkan dari China menuju Pelabuhan Tanjung Intan Selatan Cilacap. Kemudian dimuat ke atas kereta angkutan untuk kemudian diberangkatkan ke Stasiun Rancaekek. Setelah itu rel dibongkar di Depo Tegalluar, Rancaekek.
"Setelah diangkut dan dibongkar, rel-rel ini akan masuk dalam tahap welding atau pengelasan. Rel akan disambung menjadi 500 meter dan kemudian dipasang di trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung," jelas Jarot.
Dia memastikan, total sebanyak 12.539 batang rel kereta yang akan diangkut. Sebelum tahap pengakutan tersebut dilakukan, Jarot mengatakan, KCIC telah melakukan persiapan matang dan beberapa kali uji coba untuk mengetahui kemampuan rel dan memastikan angkutan rel ini berjalan aman dan lancar.
Jarot mengatakan, uji coba jalur simpang Stasiun Rancaekek ke Depo Kereta Cepat Tegalluar sudah dilakukan pada 29 Maret 2021 menggunakan lokomotif dengan berbagai kecepatan. Kemudian dilakukan pemeriksaan final pada 2 April 2021.