REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Ketua Umum Partai Masyumi, Ahmad Yani mengatakan bahwa pihaknya berencana meluncurkan partai secara resmi pada 10 atau 17 Ramadhan tahun ini. Yani ingin kembali hadirnya Partai Masyumi bertepatan dengan waktu yang bersejarah pada masa lalu.
"Insya Allah kalau tidak ada halang melintang, Partai masyumi ini akan melakukan soft launching itu pilihannya masih dua. Apakah tanggal 10 Ramadhan bertepatan dengan 17 agustus tahun 1945 atau kita memilih tanggal 17 Ramadhan, itu adalah hari Nuzulul Quran," ujar Ahmad Yani dalam keterangan pers video pengumuman kepengurusan Partai Masyumi yang dikutip pada Selasa (6/4).
Adapun tempat peluncuran Partai Masyumi, rencananya akan dilakukan di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Sebab sosok Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka yang membesarkan masjid tersebut merupakan salah satu tokoh Partai Masyumi.
"Masjid Agung Al-Azhar ini adalah yang digawangi oleh Buya Hamka, Buya Hamka adalah salah satu tokoh Masyumi sendiri itu. Jadi kita ingin mengambil sejarah itu," ujar Ahmad Yani.
Setelah peluncuran dan surat keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) keluar, pihaknya akan segera meresmikan kepengurusan tingkat DPD di 34 provinsi. Konsolidasi juga akan segera dilakukan oleh kepengurusan Partai Masyumi.
"Partai Masyumi bukan memulai dari yang baru, bukan mulai dari nol. Kita syukur Alhamdulillah sudah dititipkan harta yang berharga, harta yang luar biasa oleh pemimpim kita yang dahulu, jadi kita harus meneruskan dan menjaga amanah yang berharga ini," ujar Ahmad Yani.
Ia menjelaskan, Partai Masyumi tidak akan mengambil ceruk yang sama dengan partai Islam lain yang sudah ada. Berdasarkan hasil survei yang dikutipnya, saat ini baru 10 persen masyarakat yang secara resmi terasosiasi dengan partai politik tertentu.
Sedangkan masih ada 90 persen lainnya yang dinilainya masih dapat berubah arah politiknya. Sehingga, Partai Masyumi menganggap partai Islam lainnya adalah sahabat dalam perpolitikan Indonesia.
"Insya Allah melalui Masyumi ini, nanti ke depan, InsyaAllah Allah takdirkan kita bisa menjadi lokomotif, menjadi pemersatu. Kita akan membentuk fraksi Islam di parlemen," ujar petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.