Jumat 02 Apr 2021 13:44 WIB

Serang Mabes Polri, Benarkah ZA 'Serigala Sendirian'? 

Tetangganya menyebut bahwa ZA adalah sosok yang penyendiri, pendiam dan tertutup. 

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Video viral tentang penembakan di Mabes Polri, Rabu (31/3)
Foto:

photo
Suasana rumah wanita yang tewas ditembak di Mabes Polri di Gang Taqwa, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3). Jenazah wanita yang diduga terkait insiden penembakan di Mabes Polri dengan inisial ZA tersebut kini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.10 WIB. - (Republika/Thoudy Badai)

 

Penyendiri 

ZA diketahui tinggal bersama orang tuanya di Gang Taqwa, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur. Sejumlah tetangganya menyebut bahwa ZA adalah sosok yang penyendiri, pendiam dan tertutup. 

Ketua RT setempat, Kasdi, mengatakan, ZA yang merupakan anak bungsu dari enam bersaudara itu mulai terlihat pendiam dan mengasingkan diri sejak duduk di bangku SMP. "Keluarganya sendiri aja jarang ngobrol sama pelaku itu. Tertutup deh," kata Kasdi kepada wartawan, Kamis (1/4).  

Sejak saat itu, para tetangga mulai jarang melihat ZA. Termasuk Kasdi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dengan kediaman ZA. "Kita para tetangga juga tidak pernah melihat dia main-main keluar rumah dengan tetangga. Udah mengucilkan diri aja di dalam rumah," ujar Kasdi. 

ZA, lanjut Kasdi, juga tidak pernah didatangi temannya ke rumah. "Kayaknya dia tidak punya temen kalau saya bilang. Orang dia tidak pernah mencari temen," ungkap Kasdi. 

ZA amat berkebalikan dengan keluarganya. Ibu dari ZA, lanjut Kasdi, aktif di Posyandu. Sedangkan bapaknya sering ke mushala dan ngobrol dengan warga. Begitu pula kakak-kakak ZA yang dikenal terbuka dan mau bersosialisasi.  

"Ayah ibunya aktif. Anaknya (ZA) doang yang diem di kamar aja. Kalau keluar itu paling sampe teras, berapa menit, balik lagi ke kamar," ujar Kasdi. Bahkan, lanjut dia, ZA tak pernah terlibat acara perayaan 17 Agustus di wilayah setempat. 

Hal serupa disampaikan tetangganya yang lain bernama Agung (35). Agung mengaku terakhir kali melihat ZA sekitar satu bulan yang lalu. Padahal dirinya berjualan sayuran setiap pagi persis di depan rumah ZA. 

ZA, kata Agung, memang cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya. ZA tak memiliki teman di lingkungan rumahnya. Ia juga tak pernah muncul saat hari-hari besar. "Nggak hanya saat 17 Agustus-an saja, saat hari raya Idul Fitri dia juga nggak ada muncul," kata Agung. 

Lantaran selalu menarik diri, ZA sangat mengandalkan ponselnya. Untuk memesan kelapa hijau saja, kata Agung, ZA menggunakan jasa ojek daring. Padahal rumahnya tak jauh ke tempat penjual kelapa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement