Jumat 02 Apr 2021 11:07 WIB

LRJ Minta Pejabat tak Gaduh dan Fokus Bantu Presiden

Seluruh unsur di bawah presiden harus mendukung kinerja sang pempimpin.

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan tenaga kesehatan saat meninjau proses vaksinasi COVID-19 di Puri Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (16/3/2021). Kunjungan tersebut dilakukan Presiden Jokowi untuk melihat secara langsung proses vaksinasi secara massal kepada para pelayan publik, tokoh agama dan adat serta masyarakat setempat.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan tenaga kesehatan saat meninjau proses vaksinasi COVID-19 di Puri Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (16/3/2021). Kunjungan tersebut dilakukan Presiden Jokowi untuk melihat secara langsung proses vaksinasi secara massal kepada para pelayan publik, tokoh agama dan adat serta masyarakat setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fokus utama Presiden Joko Widodo saat ini adalah mengupayakan pemulihan ekonomi nasional di saat kondisi pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Sekretaris Jenderal Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) Ridwan Hanafi mengatakan, seluruh kementerian/lembaga pemerintah termasuk pelaku usaha seharusnya bersinergi mendorong bergeraknya aktifitas ekonomi masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pekerja yang dirumahkan.

"Masyarakat kita sangat mengalami tekanan ekonomi  jangan lagi kemudian para pembantu Pak Presiden Jokowi, menambah beban lagi ke Presiden di saat beliau mencurahkan segala upaya untuk menyelamatkan rakyanya keluar dari  situasi ini," kata Ridwan, Jumat (2/4).

Ia mengatakan, seluruh unsur di bawah presiden harus mendukung kinerja sang pempimpin. "Jadi sekali lagi kami tegaskan kepada pejabat negara jangan baperan membuat pernyataan aneh-aneh di luar fokus utama program Pak Presiden. Masyarakat kita lagi dalam keadaan sulit. Rakyat  membutuhkan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, bukan peryataan tidak berbobot dari seseorang apalagi  sekelas pejabat Negara," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement