Jumat 02 Apr 2021 01:30 WIB

Pembangunan Huntap Korban Tsunami Lampung Tersisa 30 Persen

Sisa 30 persen pembangunan huntap tsunami Lampung ditargetkan rampung Juni

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nashih Nashrullah
Sisa 30 persen pembangunan huntap tsunami Lampung ditargetkan rampung Juni. Ilustrasi hunian tetap
Foto:

Menurut Monica, perwakilan PT Tatalogam Lestari, pembangunan huntap dilakukan secara kuat, cepat, hemat, dan indah. Hal tersebut dilakukan mulai dari pondasi rumah hingga rumah berdiri. Rumah Domus diklaim pengembang tahan gempa. 

Arifin, warga Desa Tejang Pulau Sebesi yang menjadi korban dampak gelombang tsunami Selat Sunda meminta pemerintah adil dalam memberikan siapa yang berhak menempati huntap tersebut. 

“Jangan sampai ada yang tidak menjadi korban, atau rumahnya tidak rusak mereka mendapatkan jatah huntap. Ini harus adil, biar tepat sasaran,” ujar tokoh masyarakat Pulau Sebesi kepada //Republika.co.id//, Rabu (31/3) 

Dia memantau penetapan warga yang akan menempati huntap tersebut, masih banyak yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Masih ada warga yang menjadi korban musibah tsunami tidak mendapatkan jatah huntap, sedangkan ada warga lain yang benar-benar tidak menjadi korban masuk daftar penghuni huntap. 

Menurut Arifin, sudah dua tahun lebih musibah tersebut, warga di Pulau Sebesi sudah melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Warga yang menjadi petani ke kebun atau sawah, yang menjadi nelayan melaut mencari ikan, dan juga yang berdagang ke pasar. 

“Sekarang listrik sudah hidup 24 jam, aktivitas warga sudah normal kembali. Tapi, pembangunan huntap memang belum selesai,” ujarnya. 

Beberapa waktu lalu, NGO Kiara memberikan bantuan perahu kepada nelayan terdampak gelombang tsunami di Pulau Sebesi. Selain bantuan perahu, organisasi nirlaba di bidang perikanan dan kelautan tersebut membantu mesin perahu dan dan juga pendampingan trauma healing dan kegiatan sosial lainnya. 

 

Masuknya bantuan perahu dari Kiara tersebut, sekira satu setengah tahun dari musibah, nelayan di Pulau Sebesi sudah beranjak ke laut. Bantuan perahu diberikan kepada nelayan yang memang perahunya hilang atau rusak berat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement